Saat pagi masih lelap dalam uap air
Ia datang mengetuk pintu rumah
bersepatu cahaya
turun dari tangga terbentuk dari awan
di rumah yang terbelenggu hutang
Tak ada pertanyaan tentang alamat
Cuma anggukan serupa kibasan daun cemara
Dalam hujan berderap-derap
Dari pintu hati yang terpentang
Kami mengucapkan “Selamat pagi”
Laki-laki dari rahim anak dara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!