Mohon tunggu...
Niko Ardian
Niko Ardian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Walikota yang Buat Saya Surprised!

11 Oktober 2016   10:55 Diperbarui: 11 Oktober 2016   12:00 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danny Pomanto, Walikota Makassar (Sumber : FB Fanpage Danny Pomanto)

Namanya Danny Pomanto. Saya cek di google nama lengkapnya Mohammad Ramdhan Pomanto. Jabatannya adalah Wali Kota Makassar, kota terbesar yang menjadi pintu gerbang Indonesia Timur. Setelah saya lihat di wikipedia, aslinya, ia adalah seorang arsitek dan pengajar di Universitas Hasanuddin. 

Tulisan ini saya buat karena tertarik dengan kiprah wali kota ini ketika tahun lalu saya berkunjung ke Makassar untuk urusan kerjaan. Saat itu saya membaca di sebuah baliho di kota tersebut yang menjelaskan program Pak Wali dalam membangun Kota Makassar, yakni “Makassar 2 x + √” (Dua Kali Tambah Baik). Sebagai orang desain grafis, menurut saya simbol jargonnya Pak Wali ini sangat menarik dan cerdas.
Selanjutnya saya membaca di media lokal, bertanya ke sahabat saya di Makassar dan kemudian selalu mengikuti perkembangan serta kiprah Pak Wali di media nasional maupun di facebook Danny Pomanto. 

Programnya antara lain 'Makassar Tidak Rantasa' (MTR) yang diartikan Kota Makassar harus bersih baik dari sistem pemerintahannya, akhlak masyarakatnya serta bersih dari sisi kebersihan kota. Selain itu ada program 'Sombere' yang artinya ramah. Di mana Makassar akan dikunjungi oleh setiap tamu karena sifat keramahannya. Dan program Smart City, yakni Makassar adalah kota pintar.

Prof Dr Quraish Shihab, mantan Menteri Agama RI yang juga asal Sulawesi Selatan, menyebut Danny sebagai pemimpin yang ikhlas. Pemimpin yang mempunyai jiwa keikhlasan dalam menjalankan amanahnya tentu akan berbuah hasil yang baik dan akan dicintai masyarakatnya.

Baru-baru ini, saat kebetulan sedang bertugas ke Makassar lagi, saya menginap di hotel dekat Pantai Losari. Kebetulan sedang berlangsung acara Makassar International Eight Festival atau F8 (Film, Food, Fashion, Flora, Folk, Fine Art, Fussion Jazz and Fiction Writers).  Saya kaget dan senang luar biasa karena bisa menikmati tontonan panggung dan musik yang istimewa di pinggir Pantai Losari.

Saya baca di media, festival keren ini digelar atas prakarsa dan kreativitas sang Wali Kota. Wali kota inovatif ini membuka dan mengawal setiap detail acaranya. Tujuannya, katanya, ingin membuat senang rakyat Makassar dan membangun citra Makassar sebagai kota budaya. “Makassar punya potensi budaya dan ekonomi kreatif yang luar biasa yang sayangnya selama ini belum tergarap optimal,” kata Pak Wali di akun facebooknya.

Dari akun media sosialnya, informasi saya peroleh bahwa festival ini berhasil mensinergikan budaya lokal dan budaya internasional serta berhasil pula merebut perhatian khalayak luas. Acara F8 ini diklaim sebagai salah satu festival waterfront terbesar di dunia karena mampu dihadiri oleh 300 ribu pengunjung dalam waktu tiga hari penyelenggaraan.

Bahkan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa acara bertaraf internasional ini telah menjadikan Makassar sebagai kota yang harum tak hanya di tingkat nasional, namun juga internasional. Kita tunggu perhelatan F8 untuk tahun depan. Saya berniat akan datang ke Makassar bersama keluarga.

Saya mengikuti pemberitaan di media baru-baru ini bahwa Danny Pomanto punya resep jitu untuk meningkatkan etos kerja personilnya serta meningkatkan pelayanan publik. Ia menyelenggarakan kegiatan outbound untuk jajaran PNS di lingkungan Kota Makassar. Ia menjelaskan melalui kegiatan outbound banyak pelajaran yang bisa diambil. Diantaranya kekompakan, pengambilan keputusan, kepemimpinan, ketertiban, disiplin, konsentrasi, kerja keras dan kerja sama.

Danny meminta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), baik itu Kepala Kecamatan, Kepala Dinas, Kepala Bagian dan lainnya yang merupakan pemimpin dalam cakupan pemerintah Kota Makassar, agar cermat mengamati para bawahannya dan cerdas serta bijak dalam dalam memimpin. Outputnya adalah perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan publik Kota Makassar.

Saya bersyukur, alhamdulillah, Indonesia tidak kekurangan kader-kader anak bangsa yang mampu memimpin secara ikhlas, bekerja keras dan bervisi progresif. Warga Makassar harus bangga punya Pak Danny!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun