"Salam Lestari, Salam Kolaborasi!"
Kira-kira itulah jargon yang turut menyemarakkan acara Lokakarya Satu Kelas: Komunikasi Lestari yang diadakan di Batiqa Hotel Palembang pada Senin (23 Juli) kemarin. Menjadi acara pembuka dari rangkaian Festival Kabupaten Lestari yang akan dilaksanakan pada 26-27 Juli mendatang di Musi Banyuasin, lokakarya ini penuh dengan hal-hal menarik yang sayang bila dilewatkan, di antaranya:
1. Acara yang Minim Sampah
Sebagai penyelenggara yang memiliki perhatian besar dalam isu keberkelanjutan, Lingkar Temu Kabupaten Lestari juga berusaha untuk meminimalisir produksi sampah selama acara berlangsung. Hal tersebut bisa dilihat dari tidak adanya penggunaan botol plastik maupun sedotan plastik yang biasa disediakan dalam sebuah pertemuan. Bahkan, masing-masing peserta mendapatkan sebuah botol minum yang dapat digunakan sehari-hari. Tentu saja hal ini dapat memacu para peserta untuk melakukan gaya hidup bebas plastik.
2. Narasumber Millennials yang Inspiratif
Dunia pemerintahan kerap identik dengan pekerjaan yang jauh dari keterlibatan anak muda. Namun, apa jadinya jika para millennials berkolaborasi dengan pemerintah? Dalam pemaparannya, masing-masing narasumber bercerita tentang bagaimana peran anak muda dapat mendukung kinerja pemerintah.
Ada Dicky Meiriando (Plt Dinas Kominfo Musi Banyuasin) yang bercerita tentang Messanger of Muba (MOM) yang di dalamnya terdiri dari anak-anak muda Musi Banyuasin yang aktif memberikan informasi aktual kepada masyarakat Muba. Lalu, Rahyang Nusantara (SDSN Youth) yang fokus menyebarkan informasi mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), Dessy Minarni Bonita dan Yudho Bintoro Sandi (Kemenkeu Muda) yang bercerita tentang program-program anak muda di Kementerian Keuangan, serta Enda Nasution (DigitalGov.ID) yang bercerita tentang pentingnya penggunaan media sosial dalam pemerintahan.Â
Setelah mendengarkan cerita dari semua narasumber, jadi semakin optimis jika pembangunan berkelanjutan bisa tercapai apabila ada peran aktif dari pemerintah maupun anak muda itu sendiri.
3. Berdiskusi dengan Teman-Teman yang Hebat
Lokakarya yang diikuti oleh sekitar 25 peserta dari berbagai daerah dan berbagai profesi ini membuat para peserta memiliki kesempatan untuk saling bertukar informasi mengenai pembangunan berkelanjutan di masing-masing daerahnya. Selain itu, setiap peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang ada di daerahnya dan membuat solusi atas permasalahan tersebut.
Dari Lokakarya Satu Kelas: Komunikasi Lestari ini, keseruan Festival Kabupaten Lestari masih akan dilanjutkan dengan Field Visit mengunjungi beberapa lokasi pembangunan berkelanjutan yang ada di Musi Banyuasin pada 26-27 Juli mendatang.