Ritual Bakar Tongkang Panipahan Dikunjungi Warga Tionghoa Manca Negara
PANIPAHAN - Perhelatan akbar ritual bakar tongkang di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, diikuti ribuan warga etnis tionghoa dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan, acara ritual kuno sebagai persembahan atau memperingati hari ulang tahun dewa laut Lu Chu Ong Ya Kong itu ramai diikuti warga etnis tionghoa dari manca negara, seperti dari Malaysia, Singapura dan Thailand.
Acara ritual bakar tongkang yang dimulai sejak 14 hingga 16 Desember 2014 itu mayoritas diikuti warga keturunan Tionghoa asal Panipahan, yang telah merantau ke sejumlah kota di dalam negeri maupun manca negara. Kedatangan mereka pun khusus untuk mengikuti acara ritual bakar tongkang di tanah leluhurnya itu.
Misalkan Tjin Han alias MR No Stop, seorang penyanyi yang kini berdomisili di Jakarta ini, sengaja datang ke Panipahan untuk mengikuti tradisi ritual bakar tongkang di tanah kelahirannya itu.
"Panipahan adalah tanah kelahiran saya, dan saya setiap tahun pulang ke sini untuk mengikuti tradisi ritual bakar tongkang ini," ujar sang penyanyi dan pencipta lagu berjudul 'Anak Panipahan' tersebut.
Bahkan, pria yang juga akrab disapa Ahan itu menyempatkan diri menghibur pengunjung, dengan turut bernyanyi pada acara malam perayaan sebelum puncak ritual bakar tongkang itu digelar di sejumlah Vihara di sana.
Seperti yang terlihat pada malam perayaan yang di gelar di halaman Vihara Budibhakti (pekong pajak). MR No Stop yang dikenal sebagai pencipta lagi Hok Kian pertama di Indonesia itu melantunkan sejumlah lagu ciptaannya.
Lain halnya dengan Hong Leong. Meski tak berasal dari Panipahan, seorang warga keturunan Tionghoa asal Malaysia ini juga sengaja datang ke Panipahan untuk mengikuti prosesi ritual bakar tongkang itu.
Kepada wartawan, Hong Leong yang berprofesi sebagai Businees Development Manager itu, mengaku sangat senang dapat mengikuti acara ritual bakar tongkang tersebut.