Artis penyanyi Huang Tjin Han alias MR No Stop bersama enam penyanyi asal Panipahan lainnya semarakkan acara reuni akbar ke-2 Ikatan Alumni Perguruan Kartini (IAPK) yang digelar di lapangan Footsal Yayasan Perguruan Kartini di kawasan Jalan Bijaksana No 1 Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (31/4/2015).
Penyanyi yang tenar dengan lagu berjudul 'Anak Panipahan' itu tampak menghibur ribuan pengunjung dengan lantunan sejumlah lagu-lagu ciptaannya. Mereka para pengunjung yang menghadiri acara reuni akbar itupun tampak larut menikmati suaranya yang khas.
MR No Stop yang juga merupakan alumni Yayasan Perguruan Kartini lulusan tahun 1996 itu mengaku sangat senang dapat manggung di sekolahnya dulu.
"Tentunya suatu kebanggan bagi saya bisa tampil dihadapan teman-teman sekolah dulu," ujarnya.
Bukan hanya MR No Stop, aksi panggung 6 penyanyi asli kelahiran Panipahan lainnya juga tampak turut semarakkan acara reuni akbar ke-2 IAPK tersebut. Mereka adalah Mr Agu, Mr Thian Seng, Mr Lim Hong Liong, Mr Lim Hui Keng, Mis Marisa dan Mr Andy.
"Mereka adalah penyanyi-penyanyi asli kelahiran panipahan yang sengaja kita undang untuk turut menyemarakkan acara reuni akbar ini," ujar MR No Stop yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua IAPK tersebut.
Menurutnya, mereka penyanyi-penyanyi asli Panipahan itu juga memiliki suara-suara handal yang patut diacungkan jempol.
"Dan mereka juga siap melakukan show dimana saja," ungkap pria berbadan kekar itu.
Digelar Dengan Berbagai Rangkaian Kegiatan
Sementara Ketua Umum IAPK, Tommy Shin, didampingi Sekretaris IAPK, Andy Sun, kepada wartawan mengatakan, setidaknya ada ribuan alumni Yayasan Perguruan Kartini yang hadir mengikuti acara reuni akbar ke-2 tahun 2015 ini.
"Mereka datang dari berbagai daerah, seperti dari Jakarta, Medan dan daerah lainnya," ujarnya.
Acara reuni akbar ke-2 inipun, katanya, diusung dengan tema "Meningkatkan Rasa Kebersamaan Antar Alumni dan Masyarakat Panipahan."
Masih kata Tommy, berbagai rangkaian kegiatan digelar dalam pelaksanaan reuni akbar tersebut. Seperti olahraga turnamen footsal yang telah dilakukan sebelum hari puncak pelaksanaan reuni.
Tak hanya itu, katanya, pihaknya juga melakukan kegiatan sosial pembagian 20 tabung oksigen di sejumlah tempat ibadah di kota Panipahan.
"Tabung-tabung oksigen itu kita bagi dibeberapa Vihara, gereja dan di dua Masjid di Panipahan. Hal itu kita lakukan sebegai bentuk keprihatinan kita terhadap minimnya sarana dan prasarana kesehatan di Panipahan ini," ungkapnya.
Sedangkan pada rangkaian acara hari puncak pelaksanaan reuni, kata Tommy, juga digelar berbagai macam rangkaian acara diantaranya pesta kembang api sebagai tanda pembukaan kegiatan.
Juga ada quis lucky draw berhadiah 5 unit sepeda motor listrik dan 2 unit tablet.
"Pada kegiatan ini, siapa saja, baik itu masyarakat ataupun pengunjung diperbolehkan berfoto dan mendapatkan cetak fotonya secara gratis. Dan kita telah menyiapkan fotografer profesional yang sengaja kita datangkan dari Jakarta," ungkapnya.
Dan yang tak kalah menarik, lanjut Tommy, pada hari puncak pelaksanaan reuni akbar IAPK tersebut juga digelar aksi panggung hiburan yang diisi artis dan penyanyi asli kelahiran Panipahan.
"Ada MR no Stop yang sudah tidak asing lagi. Juga ada enam penyanyi asal Panipahan lainnya yang semua sangat menyemarakkan acara reuni akbar ini," tandasnya.
Menurut Tommy, acara reuni akbar ke-2 IAPK inipun sengaja digelar sebagai ajang silaturahmi dan mempersatukan para alumni Yayasan Perguruan Kartini Panipahan.
Sebab katanya, dengan adanya persatuan para alumni ini setidaknya dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan serta meningkatkan sarana dan prasarana Yayasan Perguruan Kartini yang selama ini sangat memperihatinkan.
"Karena sudah terbukti, sejak terbentuknya IAPK pada tahun 2010 lalu, yayasan perguruan kartini yang dulunya telah lapuk, kini sedikit demi sedikit mulai diperbaiki. IAPK juga telah mendatangkan guru dari negeri Cina untuk meningkatkan mutu pendidikan di Yayasan Perguruan Kartini. Inilah pentingnya persatuan, dan kita berterima kasi kepada luluhur dan pendiri yayasan perguruan kartini hingga kami punya tanggungjawab melanjutkan berdirinya sekolah ini," tandasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H