Kala itu kamis malam, ketika suara rintikan gerimis masih terdengar menghentak atap seng sebuah rumah sederhana yang dihuni Sempakno bersama istri dan seorang putranya yang baru berusia 3 tahun, Bagus namanya.
Seperti malam biasanya, mereka bertiga tidur disebuah kasur satu-satunya. Dinginnya cuaca yang berketepatan dengan jadwal rutin yang menurutnya berpahala jika melakukannya, maka dengan semangat 45, Sempakno pun bersenggama dengan istri tercinta. Namun kuatnya goyangan di kasur membuat Bagus terbangun dari tidurnya.
Bagus : Pak ekk.....bapak lagi ngapainnya????? (melihat aneh bapak dan ibunya sedang bersenggama)
Sempakno : Ahh..hh..bap..ak lagi.. bu..at adik ke..cil gus..(jawabnya terpatah-patah sambil bersenggama)
Bagus : ???""????????
Pagi harinya, Sempakno dan istrinya kalah cepat bangun dengan anaknya Bagus (maklum, 3 ronde). Saat terbangun dan keluar dari kamarnya, Sempakno terkejut melihat Bagus yang tanpa mengenakan celana memasukkan kemaluannya kedalam lubang knelpot motor yang parkir di teras rumah.
Sempakno : Lohhh..Gus...kamu lagi opo toh ndok, kok burungnya dimasukkan kedalam lubang knelpot motor??????
Bagus : Bagus mau buat motor kecil pak, kayak bapak semalam !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H