Mohon tunggu...
ninuk ok
ninuk ok Mohon Tunggu... -

Mahasisiwi Universitas Imam bin Saud Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jihad Atau Jahat?

6 September 2012   14:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:50 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari dulu sampai saat ini tiada henti-hentinya kita mendengar berita dari majalah, koran, radio, televisi, internet dan media informasi lain tentang pengeboman disana sini, hipnotis, dan lain lain. Seorang alim di tangkap polisi kemudian di penjara, ada yang di eksekusi, ada pula yang masih dalam tahap pencarian. Kalu dilihat dari luar sih ga mungkin mereka melakukan hal – hal yang mustahil di lakukan layaknya orang yang taat beribadah, paham agama pula.Para ustad, kiai dan santri bahkan segolongan umat muslim saat ini dalam pandangan sebelah mata oleh masyarakat dunia. Islam itu keras, agama teroris, licik dan lain sebagainya umpatan mereka yang kesal terhadap ulah mereka yang telah tertangkap basah melakukan pengeboman. Lagi lagi aliran sesat menjadi perhatian publik, menghiasi di setiap berita di layar kaca atau pun di tiap lembar majalah, koran dan ngiaangan telinga di radio. Betapa tak semakin buruk wibawa islam di mata orang orang yahudi dan nasrani bahkan di mata umatnya sendiri. Mana islam yang katanya agama yang lentur, tapi tak mudah untuk di lenturkan oleh siapa saja sesuai keadaan. Islam adalah islam yang murni dari zaman rasul sampai hari akhir nanti. Oleh karena ia menjadi hal yang asing di era saat – saat ini, ia pun datang dalam keadaan asing di zaman jahiliyah. Maka dari itu beruntunglah bagi orang yang di pandang asing karena keislamanya.

الإسلام يأتى غريبا و سيكون غريبا كمافي بدئه فتوبى للغرباء

Artinya : “Islam datang dalam keadaan asing, dan akan berada dalam keasingan seperti permulaanya. Maka beruntunglah bagi orang – orang yang di pandang asing(karena keislamanya)”.

Para ustad/kiai begitu hebat berdakwah hingga mereka sangat bersemangat ketika menerangkan bab jihad kepada para peserta majlis ta’lim dan santri – santri. Siapa yang tak ingin masuk surga? Setiap orang pasti menginginkanya. Itulah keutamaan jihad, di lebur segala dosanya pada tetesan darah pertamanya,  Di zaman seperti ini adalah saat yang tepat untuk berjihad.Mereka terlalu mengelu – elukan bahwa jihad itu perang, membunuh. Padahal bukan cuma itu, melawan hawa nafsu untuk tidak bermaksiyat pun adalah jihad. Kalu pun tujuan akhir mereka adalah surga, bukankah banyak jalan lain untuk menuju surga?. Dalam hadits, jihad bukanlah amalan yang pertama dalam islam untuk menuju surga  walaupun ia adalah puncak klimaks keislaman seseorang, berikut hadits yang menerangkan hal tersebut.

عن معاذ بن جبل رضي الله عنه قال :قلت يا رسول الله أخبرني بعمل يدخلني الجنة ويباعدني عن النار؟    قال لقد سألت عن عظيم وانه ليسيرعلى من يسره الله عليه تعبد الله ولاتشرك به شيئا وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت. ثم قال الا ادلكم على ابواب الخير؟ الصوم جنة والصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار وصلاة الرجل في جوف الليل ثم تلا "تتجاف جنوبهم عن المضاجع " حتى بلغ "يعلمون". قال الا اخبرك برأس لأمر؟ قلت بلى يارسول الله قال رأس الأمر الإسلام وعموده الصلاة وذروة سنامه الجهاد في سبيل الله". رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح

Dari Mu’adz Bin Jabal radliyallahu ‘anhu berkata : aku berkata “wahai rasulullah beritahukanlah padaku amalan yang memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka”. Rasul menjawab “ Engkau telah bertanya tentang hal yang sangat mulia dan sesungguhnya amalan itu mudah bagi orang yang yang dimudahkan Allah, sembahlah Allah dan jangan sekutukan Ia dengan sesuatu apa pun,dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, berpuasalah di bulan ramadhan, dan berhajilah”. Kemudian rasul berkata : “maukah kalian aku beritahu tentang pintu – pintu kebaikan? Puasa itu adalah benteng, dan sodaqoh memadamkan kesalahan -kesalahan sebagaimana air yang memadamkan api, dan solat seseorang di tengah malam, kemudian membaca “ tatajafa junubuhum ‘anil madloji’i sampai ya’malun”,maukah kalian aku beritahu tentang pokok perkara? Aku berkata ; tentu wahai rasulullah, rasul berkata : “pokok perkara adalah islam, dan tiangnya adalah solat, dan puncak klimaksnya adalah jihad”. (diriwayatkan oleh Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan sohih).

Nampaknya dalil inilah yang melatarbelakangi para pelaku teroris begitu antusias dalam pengeboman, karena jihad adalah puncak klimaks islam,, kalo udah ngebom, neror, hebatt kali yaa??? Pasti masuk surga. Tapi konteksnya kali ini kurang tepat untuk dikatakan perbuatan mereka adalah jihad. Nari kita simak dalil selanjutnya,

حدثنا الحسن بن صباح حدثنا محمد بن سابق حدثنا مالك بن مغول قال سمعت الوليد بن العيزار ذكر عن أبي عمرو الشيباني قال قال عبد الله بن مسعود رضي الله عنه

: سألت رسول الله صلى الله عليه و سلم قلت يا رسول الله أي العمل أفضل ؟ قال ( الصلاة على ميقاتها ) . قلت ثم أي ؟ قال ( ثم بر الوالدين ) . قلت ثم أي ؟ قال ( الجهاد في سبيل الله ) .صحيح البخاري )504(

Artinya : “Telah bercerita kepada kita Al Hasan Bin Sobah dari Muhammad Bin Sabiq dari Malik bin Mughowal, beliau berkata “aku mendengar Al Walid Bin ‘Izar menyebutkan dari Abi ‘Amr As Syaibaniy,beliau berkata “Abdullah Bin Mas’ud berkata : Aku bertanya kepada rasulullah SAW ,” wahai rasulullah amalan apakah yang paling utama?”, rasul menjawab : “sholat tepat pada waktunya”, kemudian apa lagi?, “kemudian berbuat baik kepada orang tua”, kemudian apa lagi?, “jihad dijalan Allah”. (Sohih Bukhory ; 504)

Tuu kan lagi lagi jihad,. Hmmm.... terus jihad itu apa dong?? Apa betul jihad itu harus membunuh?? Atau mengebom??. Baca dulu dengan saksama hadits rasul di bawah ini :

حدثنا مسدد حدثنا خالد حدثنا حبيب بن أبي عمرة عن عائشة بنت طلحة عن عائشة رضي الله عنها أنها قالت

: يا رسول الله ترى الجهاد أفضل العمل أفلا نجاهد ؟ قال ( لكن أفضل الجهاد حج مبرور ) . صحيح البخاري ) 1448 (

Artinya : “Telah bercerita kepada kita Musaddad dari Kholid dari Hubaib Bin Abi ‘Amrah dari ‘Aisyah Binti Tholhah dari ‘Aisyah radliyallahu ‘anha sesungguhnya A’isyah berkata : (wahai rasulullah! Engkau tahu bahwa jihad adalah amalan yang paling utama, tidakkah kita harus berjihad?), rasul menjawab : (tetapi jihad yang paling utama adalah haji mabrur)”. (Sohih Bukhory ; 1448)

Nah tampak jelas dalam hadits – hadits tersebut bagaimana jihad itu? Apakah jihad itu harus berperang, mengebom atau pun membunuh?.Bukan, jihad itu afdol, tapi haji mabrur adalah afdolnya jihad. Solat di awal waktu dan berbuat baik kepada orang tua lebih berada diatas tingkatan jihad. Rasul telah meninggalkan dua pusaka bagi kaum muslim agar hidupnya tidak tersesat. Al qur’an dan sunnah .Oke, dari sini kita bisa menyimpulkan mana gelar yang lebih pantas di sandang mereka? Jihad atau jahat kah???????

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun