Mohon tunggu...
Nik Nik Purnawati Aryani
Nik Nik Purnawati Aryani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Orang Bogor asli, suka baca tulis , suka dengan alam pegunungan, suka memasak, suka memperhatikan hal-hal kecil dan sederhana, bikers-mode-on-every-work-day!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Nyata Seku Hara

8 Februari 2011   06:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saudara sebangsa dan setanah air sejatinya akan saling melindungi ketika sedang berada di perantauan, di negeri orang misalnya. Tapi apa yang sudah dialami junior saya tidak seperti itu. Justru oleh saudara sebangsa sendiri, dia dilecehkan di perantauan.

Ceritanya beberapa minggu yang lalu, junior saya sebut saja SM (perempuan) saat ini sedang dalam masa training di Jepang. Begitu juga dengan junior saya yang lain sebut saja EP (laki-laki).  Di apato (apartment) mereka bergantian menggunakan ofuro (kamar mandi dengan kolam mandi yang cukup luas),  ketika itu kebetulan SM hanya sendirian. Di depan ofuro SM bertemu dengan EP yang juga akan mandi, namun EP mempersilahkan SM mandi lebih dahulu. Di dalam ofuro tersebut ada sebuah jendela kecil yang digeser kesamping, jendela tersebut kadang tertutup kadang juga terbuka. Namun jendela itu hanya bisa dibuka dan ditutup dengan kekuatan tenaga laki-laki karena saking sulitnya membuka dan menutupnya.

SM mulai merendamkan badannya di kolam mandi, dan tidak memperhatikan lagi kondisi di sekelilingnya. Tanpa disadari, jendelanya sedang terbuka dan sekelibat SM melihat seseorang sedang mengintipnya mandi. SM berteriak "siapa itu?", pengintip itu kabur. SM cepat-cepat menyelesaikan mandinya dan menuju kamarnya kemudian menangis. SM menceritakan kejadian sore itu kepada teman yang dituakan. SM mencurigai pengintip itu adalam EP, namun EP menyanggahnya. Setelah seminggu EP "diasingkan" oleh teman-teman SM, barulah EP mengaku bahwa dia yang melakukan itu, namun EP berpesan jangan sampai kejadian ini terdengar sampai ke Indonesia. (Maaf EP, berita memalukan itu sudah luas tersebar di sini!).

Andai saya menjadi SM, sudah pasti saya akan melaporkan hal ini kepada atasan di Jepang maupun di Indonesia. Sehingga EP dengan sangat tidak hormat harus dipulangkan ke Indonesia, dan di Indonesia masa kontraknya segera diselesaikan juga. Bagaimanapun perbuatan EP sangat-sangat tidak bermoral. Melecehkan bangsa sendiri dan saudara sendiri.

Tapi SM bukanlah saya, SM seseorang yang lugu, mau memaafkan, dan tidak melaporkan kejadian ini kepada atasannya di Jepang maupun di Indonesia. Justru sekarang SM merasa ketakutan ketika mendapatkan kabar, bahwa atasan di Indonesia "mempertanyakan" tentang dirinya, apakah SM seseorang yang centil sehingga mengundang orang berbuat seperti itu?....marah rasanya mendengarnya. Bukannya membela korban, malah berbalik mempertanyakan apakah korban memberikan peluang. Jangan karena EP adalah karyawan "spesial" referensi orang dekatnya sehingga atasan di Indonesia tidak mempunya empati sama sekali terhadap korban. Bagaimanapun korban adalah korban, orang yang sudah dilecehkan dan dirugikan. Dan orang yang seharusnya dipertanyakan adalah si pelaku. Kenapa sampai tega berbuat hal rendah seperti itu, ketika seharusnya dia melindungi saudara sebangsa dan setanah airnya?.

Kisah ini belum selesai, apakah si pelaku akan mendapatkan hukumannya atau dibiarkan seolah tidak pernah terjadi apa-apa.  EP akan kembali ke Indonesia pada tanggal 12 Maret 2011 nanti, dan SM akan kembali tanggal  9 April 2011. Kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun