"Kuliah tuh buat cari pengalaman, kok kamu malah langsung pulang?"
"Kenapa nggak mau ikut organisasi?"
 Apakah kamu yang lagi baca artikel ini adalah seorang mahasiswa kupu-kupu? Pernah dapet pertanyaan kaya gitu? Kalau iya, Kira-kira keputusan kamu untuk jadi mahasiswa kupu-kupu itu udah bener nggak sih? Hmmm....
  Sebelum kita bahas lebih lanjut, mungkin ada yang belum tau apa itu mahasiswa kupu-kupu. Mahasiswa kupu-kupu merupakan sebutan untuk mahasiswa yang setelah selesai kuliah langsung pulang. Nggak sedikit mahasiswa yang memutuskan untuk jadi mahasiswa kupu-kupu, termasuk penulis juga hehe. Ada berbagai alasan kenapa mahasiswa memutuskan untuk jadi mahasiswa kupu-kupu, misalnya karena introvert, ingin santai, ada kerjaan, mau fokus belajar di kost/rumah, dan sebagainya.
  Lalu, apakah jadi mahasiswa kupu-kupu itu keputusan yang tepat? Mengingat selama ini masih ada opini yang nganggep jadi mahasiswa kupu-kupu itu kurang baik, yang katanya nanti nggak punya pengalaman lah, kuper, pemalas, bahkan susah nyari kerja. Serem juga ya opininya?! Tepat atau nggak nya keputusan untuk jadi mahasiswa kupu-kupu itu tergantung dari perspektif dan keadaan kita dalam melihat suatu hal. Tapi, disini penulis akan nunjukin beberapa hal bahwa gapapa kok jadi mahasiswa kupu-kupu!
  Pertama, menjadi mahasiswa kupu-kupu itu terkait skala prioritas. Skala prioritas setiap orang berbeda-beda. Kalau prioritas kamu selama kuliah adalah prestasi akademik yang akhirnya membuat kamu nggak banyak ikut organisasi atau beraktivitas di kampus setelah jam kuliah karena lebih pengen fokus belajar itu gapapa kok. Hal ini juga akan meningkatkan peluang kamu untuk mendapatkan IPK yang bagus, kualitas belajar yang baik, lulus tepat waktu, dan lainnya.
   Kedua, jadi mahasiswa kupu-kupu juga bisa tetep punya pengalaman dan relasi yang luas kok. Untuk punya pengalaman dan relasi yang luas itu nggak harus selalu ikut organisasi atau kegiatan di kampus. Kamu bisa ikut organisasi atau kegiatan di luar kampus yang kamu rasa lebih nyaman dan sesuai dengan passion kamu. Misalnya adalah kegiatan volunteer, internship, dan sebagainya. Yang mana kegiatan-kegiatan itu selain bisa nambah pengalaman dan relasi, juga bakal ngasah kemampuan kamu.
   Ketiga, menjadi mahasiswa kupu-kupu akan membuat kamu memiliki waktu luang yang lebih banyak. Adanya waktu luang ini bisa kamu manfaatkan untuk menyelesaikan tugas kuliah, mengikuti proyek kolaborasi bersama dosen, belajar, istirahat, menyalurkan hobi, atau bahkan bekerja dan membuka bisnis.
   Keempat, meskipun jadi mahasiswa kupu-kupu, kamu tetap bisa berprestasi. Banyak event lomba yang bisa kamu ikuti, baik offline dan online. Misalnya lomba menulis essay, riset, desain, dan sebagainya.
  Kelima, dengan jadi mahasiswa kupu-kupu kamu juga bisa menjaga kesehatan mental kamu. Kenapa? Karena kamu terbebas dari hal-hal yang mungkin nggak kamu sukai, kamu lebih bebas mengekspresikan diri, bisa menuntaskan tugas kuliah tepat waktu, dan sebagainya.
Itulah 5 poin penting yang bisa kamu pertimbangkan bahwa gapapa kok memutuskan untuk jadi mahasiswa kupu-kupu! Nggak usah takut sama opini atau label yang kurang baik tentang mahasiswa kupu-kupu. Yang terpenting adalah kamu bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan sebaik mungkin. Dan tentunya jadi mahasiswa kupu-kupu itu pilihan dan hak siapapun. Mau jadi mahasiswa kupu-kupu, kura-ku
ra, kunang-kunang atau apalah itu pasti punya sisi positif dan negatifnya. Jadi gimana? Semoga kegiatan perkuliahan kamu lancar dan menyenangkan ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.