Mohon tunggu...
NIKMATUS SEKAR ALFIYAH
NIKMATUS SEKAR ALFIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Turun Menurun "Medun Lemah" di Jepara

13 Juli 2022   21:33 Diperbarui: 13 Juli 2022   21:37 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepara-Tradisi mudun lemah atau Tedak sinten  merupakan tradisi adat Jawa yang dilaksanakaan ketika seorang anak berusia 7 bulan atau ketika anak sudah mulai bisa berjalan. Dikatakan mudun lemah yaitu memiliki arti turun ketanah, karena pada usia tersebut seorang anak sudah saatnya kembali ketanah, menginjakkan kakinya pertama kali ketanah.

Setiap daerah memiliki perbedaan pelaksanaan atau prosesi "Mudun lemah" nya. Di desa Langon Rt 01/01 Tahunan Jepara, tradisi Medun Lemah diselenggarakan ketika Hari raya idul adha. Semua warga desa sangat antusias mengikuti prosesi acara tersebut.

Selain bentuk syukur kepada Allah SWT. Tradisi   Medun lemah juga dapat menyambung kebersamaan dengan warga lainnya. Salah satu bagian dari tradisi itu yaitu Pakponjen atau menyebar uang recehan kepada warga dari anak-anak hingga dewasa dengan cara berebutan. Terakhir disambut dengan doa dan makan bersama.

Menurut Bapak  Nur Khamid  selalu ketua Rt 01 desa Langon Tahunan Jepara  menyampaikan bahwa Tradisi ini memang sudah menjadi kebiasaan bagi warga setempat. "biasanya jika anak sudah bisa berjalan namun belum memasuki Hari raya idul adha maka mereka akan tetap menyelenggarakan pada saat hari raya idul adha tersebut. " Ungkap Nur Khamid.

Sementara salah satu warga di wawancara pada saat mengikuti prosesi Mudun lemah bahwa mereka sangatlah senang dengan adanya tradisi tersebut. "Menurut saya tradisi ini dapat membuat kita(warga desa Langon Rt01) semakin menjalin kebersamaan dan juga membuat anak anak bisa belajar melestarikan budaya sambil bersenang-senang. " Katanya.

Kepala desa Langon Tahunan Jepara Bapak Suharto   dan Ketua Rt 01 desa Langon Bapak Nur Khamid berharap bahwa Tradisi "Medun lemah" atau Tedak sinten ini selalu menjadi budaya yang selalu di lestarikan oleh warga desa Langon Tahuna Jepara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun