Bukti konkretnya ada warga sekitar yang menjadi pekerja di Dhoho, Mas Dhito tidak lupa mengadakan pelatihan bagi mereka agar tidak kaget dengan pekerjaan baru yang ditawarkan. Selain itu Mas Dhito juga mengadakan festival UMKM untuk mewarnai lingkungan bandara serta melarisi usaha warga.
Keuntungan lain juga terus menghampiri bandara yang baru diresmikan bulan April 2024 lalu. Ya warga menjadi semakin mudah melakukan penerbangan ke Jawa Timur, tidak hanya berpusat di Bandara Juanda tapi juga memiliki opsi lewat Dhoho. Para pemudik kala itu turut bersyukur atas dibukanya Dhoho, karena dapat mengurai penerbangan dari Juanda.
Manfaat lain juga terasa baru-baru ini pada moment event sepeda tahunan Kediri Dholo Kom 2024, peserta semakin meningkat jumlahnya karena ada Dhoho yang menjadi tempat mereka mendarat langsung tanpa harus jauh-jauh dari Juanda.
Hitungan bulan jalur yang awalnya lokal saja, antar daerah, akhirnya Dhoho dipercayai menjadi tempat untuk mengantarkan jamaah umroh. Belum ada setahun dibuka, Mas Dhito membuat warganya kecipratan rezeki dari Dhoho. Hal tersebut tercatat dari tingkat perekonomian warga sekitar yang meningkat pesat selama Dhoho beroperasi.
Tujuan utama membranding Dhoho secara besar-besaran sudah nampak hasilnya, dia tidak berhenti memikirkan langkah apa yang harus diambil untuk mendatangkan persentase bagi warga Kediri.
Pergerakan yang stabil dan konsisten dari Mas Dhito yang inovatif menghadirkan program serta kebijakan inilah, yang membuat Kediri banyak berubah khsusnya dari infrastruktur yang memberi manfaat bagi warga.
Potret itu menjadi sumber kepercayaan warga, tak mungkin ada keraguan lagi jika Mas Dhito kembali melanjutkan pengabdiannya di periode kedua nanti. Karena catatan pengalamannya sudah mengungkapkan, bahwa bupati muda itu telah memberi kemujuran hidup bagi warganya. Ya Mas Dhito inilah pemimpin yang membela warganya, mencarikan sumber keuntungan demi kesejahteraan hidup mereka. Â Â Â