Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai, tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Sepenggal lagu yang dipopulerkan oleh grup musik Koes Plus itu menggambarkan tanah nusantara kita yang subur, kaya dan makmur. Sumber daya alam apa saja ada di tanah kita, maka tidak heran jika nenek moyang kita hanya berbekal keterampilan saja untuk hidup di alam nusantara kita.
Hal itulah yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin sebagai warga negara asli Indonesia yang menetap di tanah air ini. Baik hard skill untuk mengembangkannya maupun soft skill turun temurun yang diajarkan nenek moyang kita.
Pemimpin sebagai tonggaknya dari pemberdayaan setiap SDA secara umum, harus hadir dan turut serta dalam pengelolaannya secara adil. Tentunya dengan tujuan sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat. Salah satunya yang menjadi pusat kebutuhan hidup kita adalah sumber pangan.
Ketahanan pangan sudah menggaung di negara kita, upaya untuk menjadikan negara kita mandiri dalam kebutuhan primer itupun harus terus digali. Satu wujud konkret di lapangan, digambarkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu lewat kegiatan warganya dalam bercocok tanam.