Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tiga Harmonisasi Ganjar-Mahfud bersama Rakyat

29 November 2023   17:36 Diperbarui: 29 November 2023   17:40 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : detik.com, editing


Semua dimulai dari pergerakan Ganjar dan Mahfud di hari kampanyenya, di mulai dari Sabang dan Merauke. Ada 3 makna dalam hari pertama kampanye  ini, mengapa akhirnya mereka memilih Sabang dan Merauke menjadi daerah yang keduanya sambangi.


Pertama, mereka terinspirasi dengan lagu nasional "Dari Sabang Sampai Merauke" yang menunjukkan besar negara kita terbentang dari ujung timur ke barat.


Kedua karena sila ke-3, Persatuan Indonesia. Walaupun mereka jauh tapi masih terhubung dan masih bersama dalam pertemuan lewat video teleconference, yang membaurkan warga di Sabang dan Merauke.


Terakhir, ketiga karena Sabang dan Merauke adalah titik awal. Dari timur menjadi awal dimulainya waktu untuk melakukan rutinitas kegiatan sehari-hari. Dari sana tempat menyambut matahari terbit paling awal, tempat di mana rakyatnya mengawali waktu kerja dan usaha.


Sedangkan Sabang adalah titik awal berdirinya kerajaan Islam pertama di Nusantara. Maka semangat membangun negeri menjadi berkobar dari awal mula semua berpusat. Semangat untuk membawa salam 3 jari itu terus tergaung dimanapun Ganjar dan Mahfud berada.


Sama halnya saat keduanya bersilaturahmi ke Makassar, salam 3 jari di sana menjadi gerakan massif yang digaungkan warga. Dengan salam 3 jari mereka mendeklarasikan dukungan dan kesiapannya untuk memenangkan Ganjar-Mahfud dalam kontestasi pilpres 2024 nanti.


Kali ini salam 3 jari juga teracung di Merauke saat menyanyikan lagu "Bagimu Negeri". Penuh semangat persatuan, penuh spirit kemenangan dan punuh suka cita yang menghinggapi warga Waningap. Ya dengan resminya kampanye dibuka, Ganjar merapatkan barisannya untuk bergerak.


Jika ada gangguan dan hambatan, maka dia dan barisannya akan berjuang sekuat tenaga untuk melawan kecurangan dalam bentuk apapun. Tapi harus sesuai aturan, jangan sampai perlawanan itu melanggar konstitusi atau aturan yang berlaku lainnya. Maka Ganjar membekali para relawan dengan buku saku, agar tetap berjalan pada relnya.


Kalau sudah bergerak dan berjuang, maka akhirnya kita harus optimis untuk berhasil seperti tujuan awal kita memenangkan Ganjar-Mahfud. Tentu semua harus dilalui dengan proses yang benar dan dengan cara demokratis. Karena kemenangan dengan demokratis itu adalah kemenangan yang tepat dan sesuai dengan suara rakyat Indonesia yang memegang posisi tertinggi demokrasi di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun