"Kalian itu telo", suara keras itu berhasil memenuhi ruang OSIS. Senioritas kala itu memang sedang kental-kentalnya, dikatai seperti "telo" sudah biasa. Memang terkesan diremehkan, tapi juga disebut mereka sebagai latihan mental. Telo atau singkong memang pernah menjadi trend untuk mengatai orang-orang yang lemah sepertiku dan teman-temanku dulu.
Memang apa salahnya dengan makanan satu itu, hingga dibuat meme untuk meyepelekan orang? Ketela atau singkong itu makanan keren yang pernah kukenal.
Aku baru paham saat bercanda dengan teman-temanku, salah satu dari mereka mengeluarkan celetuk asamnya "wo pancen telo, empuk tur seret". Sontak celetukannya membangkitkan tawa semua orang. Teksturnya yang empuk dan kaya akan zat karbohidrat, membuat banyak orang berinisiatif menjadikannya sebagai bahan baku dalam olahan kreasi.
Salah satunya, hasil olahan spageti yang dipromosikan oleh suhunya Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Makanan yang membosankan kini bisa menjadi santapan lezat yang dielu-elukan banyak kalangan.Â
Tidak hanya direbus, berbagai olahan makanan berhasil membuatnya digemari khalayak umum. Seperti halnya kehidupan yang tidak bisa begitu saja berjalan mulus, ada kalanya jalan penuh hambatan.
Begitu pula dengan jalur politik yang ditempuh oleh sang suhu. Empuknya telo bisa ia rasakan ketika rakyat ngejeni dirinya sebagai seorang pemimpin.
Seretnya telo tentu banyak ia temui lewat jegalan yang melanglang buana selama ini. Bukan Ganjar namanya kalau hidupnya mujur terus.
Indonesia adalah negara yang dicintainya, ia ingin rakyat mendapat perlakuan yang adil di negara kaya akan sumber daya alam ini.
Bersama rakyat Ganjar akan melindungi tanah air ini, mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya, dan membawa negara ini menjadi negara maju seperti halnya yang sudah dilakukan Jokowi.
Tanah yang subur, adalah anugerah terbesar bagi rakyatnya. Banyak bahan makanan pokok yang diproduksi oleh negara tajir SDA ini.
Beras memang makanan pokok rakyat Indonesia, tapi banyak pula makanan pendamping beras yang kini sedang dikembangkan oleh para pemimpin negeri ini. Sagu, jagung, dan tanaman umbi-umbian adalah beberapa makanan pendamping yang memiliki potensi besar untuk dikulik.