Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rudy Kader Senior Hampir Dipecat

27 Oktober 2022   22:10 Diperbarui: 27 Oktober 2022   22:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Ayo Solo

Perihal adil yang tidak harus sama, memang sudah kerap terdengar di telinga. Tapi, nyatanya katidakadilan itu jelas keberadaanya.

Kali ini ketidakadilan menghampiri salah satu kader dari PDIP. FX Rudy dipanggil oleh PDIP, tentu tujuannya untuk diberi sanksi perihal aksinya mendukung Ganjar menjadi capres usungan PDIP nanti. Sanksi yang dijatuhkan untuknya kali ini bersifat keras dan terakhir, hal itu dilatarbelakangi oleh posisinya sebagai kader senior. 

Bak teman yang baik, dia menjadi salah satu panglima perang untuk kawannya. Kita bisa memilih teman, tapi kita tidak bisa mengatur seorang teman itu seperti apa.

Kualitas seseorang memang hanya diri sendiri yang mengukur, tapi ingat ada orang lain yang ikut menilai segala hal dari sudut pandangnya. Itu menjadi hak mereka. Jadi ketika hak kita menabrak dengan suatu peraturan, memang ada konsekuensinya sendiri. 

Pelanggaran aturan memang satu alasan seseorang mendapatkan sanksi hingga terkadang, berakibat fatal karena sudah tidak bisa ditolerir lagi. Kasus pelanggaran peraturan yang dilakukan Rudy, bukanlah sesuatu pelanggaran yang besar, tapi nyatanya PDIP berpandangan beda dari penilaian khalayak umum.

Bapak berkumis tebal itu tetap menerima sankssinya dengan legowo, seolah-olah itu hanya peringatan kecil dan akan menjadi angin lalu saja. Tentu tidak menggoyahkan tekadnya untuk terus mendorong kawannya menjadi presiden RI kelak. 

Demi keadilan, PDIP memang dinilai semena-mena oleh rakyat. Bagaimana tidak dibilang semena-mena kalau dirinya saja sebagai senior kader diberi sanksi yang berat, sedangkan hal tersebut tidak berlaku sama dengan pendukung Puan Maharani.

Tidak berhenti di situ saja, nyatanya saat dewan kolonel diberi Surat Peringatan Keras dan Terakhir, tidak ada transparansi bagaimana sanksi itu dijatuhkan kepada mereka.

Jadi terletak di bagian mana keadilan yang digaungkan oleh PDIP ini?

Menelisik ulang bagaimana aksi yang digencarkan oleh Rudy ini tidaklah sebesar yang dilakukan oleh dewan Kolonel, yang dalam tugasnya saja menaikkan elektabilitas dan citra sang tuan putri. Rudy hanya sebatas mengoarkan dukungannya saja untuk Ganjar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun