Baru-baru ini, youtube Nur Sugik kembali menjadi pusat perhatian masyarakat. Pasalnya dalam podcastnya itu menampilkan obrolan langsungnya dengan salah satu haternya Jokowi, Bambang Tri.
 Bambang Tri terkenal dengan kelakuan bejatnya yang memfitnah Jokowi tentang identitasnya sebagai keturunan PKI, kini dia kembali menuding Jokowi tentang kepemilikan ijazah palsu dari tingkat SD, SMP, SMA. Dengan kepandaiannya mengarang cerita, penulis jadi-jadian itu membeberkan hasil karyanya lewat channel youtube Nur Sugik.
 Begitu pula dengan Nur Sugik si tukang provokator massa, selalu membumbui setiap statemen dan cerita panjang narasumbernya dengan sumpah atas nama Tuhan. Ustad jadi-jadian itu belum kapok dengan aksi rusuhnya menentang pemerintahan.
 Saat ini ia kembali membangun karir lamanya itu, dengan mulai menggandeng Bambang Tri memfitnah Jokowi. Kasusnya yang diusung kali ini adalah kasus lama, yang sebenarnya sudah ada pembuktian konkret, kebenaran sudah jelas adanya.
 Namun kembali lagi, penulis Jokowi undercover yang tidak mendapatkan izin penerbitannya itu, tidak terima dengan kebenaran yang sudah terang keberadaannya, ia kembali terprovokasi dengan Nur Sugik. Bahkan saat ini Bambang Tri berani menggungat Jokowi tempo hari di PN Jakarta Pusat.
 Logikanya gini lho Bambang, kalo enggak ada ijazah sd apa bisa lanjut ke tingkat smp, terus kalau enggak ada ijazah smp apa bisa lanjut ke tingkat SMA. Lalu syarat untuk masuk ke ke UGM apa kalau bukan ijazahnya SMA.
 Sekelas universitas besar macam UGM juga tidak mungkin kalo tidak mengecek ijazah SMA nya asli atau palsu, pastinya juga sudah terbukti keasliannya melalui nomor ijazah yang sudah terdaftar di kementerian pendidikan.Â
Itu dasar buat mikir yang pertama. Logika keduanya, kalo terbukti ijazah Jokowi benar palsu, kenapa bisa lolos setiap daftar pilkada. Rekam jejak lelaki kerempeng itu sebelumnya sudah menjabat menjadi wali kota Surakarta dua periode.
 Setelahnya menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Lalu dua periode ini, sudah menjabat sebagai presiden.Â
Lalu, apaya betul daftar pilkadanya pake godhong pisang, Pak Bwambang?, seperti tanggapan mas Gibran. Setelah kasus lama sudah terungkap kebenarannya, kenapa harus diusut lagi, sih. Bikin gemas orang saja.
 Pak Bambang juga harus ngotak bukan hanya ngotot saja ya. Tapi memang kuakui sangat sulit menjernihkan pikiran seseorang yang sudah terkontaminasi. Apalagi yang tidak sukanya sudah mengakar ke tulang sumsung belakang macam Pak Bambang Tri ini.Â