Tapi kawan, keinginan untuk menjadi ratu suatu kerajaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seperti petruk dia ingin berkuasa di kerajaannya melalui pusakanya kala itu, tapi itu tidak cukup, pada akhirnya mimpinya itu ketinggian, dia tidak bisa membalikkan keadaan begitu saja, perlu bekerja keras bukan berkelas.
Kebiasaannya menjadi seorang abdi dalem tidak bisa diterapkan untuk memimpin sebuah kerajaan, segala yang dilakukannya hanya mengundang gelak tawa rakyatnya. Sudah bukan lagi lakon petruk ini direalisasikan, jangan lagi tamak dan serakah akan kekuasaan jika dirasa dirinya tak mampu, karena lakon ini bukan lagi untuk latihan apalagi menjadi kelinci percobaan.
Kalaupun hal itu terjadi, ratu itu akan menjadi guyonan di sepanjang sejarah kepemimpinan, rakyat tentu menjadi korban utama dalam permainan si ratu yang sudah game over nantinya. Cukup sudah sandiwaranya, ayo kawanku kita berkelana jauh mengenal siapa tokoh yang nanti pantas menduduki singgasana pemimpin negara ini.
Kita harus tetap berdiri kokoh di tengah putaran angin yang silih berganti menerpa pohon rindang ini. Kita coba gali masing-masing dari mereka, kuliti mereka hingga paling dasar apa motif mereka dan apa niat mereka untuk menjadi seorang ratu yang sesungguhnya, tentunya semua harus dilakukan demi membawa kerajaan ini menuju kejayaannya.
Ganjar Pranowo, satu nama yang mengganggu pikirku dalam menilai setiap elite politik di negeri ini, prinsip kepemimpinan yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang yang berhasil mengukuhkan hatiku untuk menilainya menjadi salah satu bakal capres 2024 nanti. Tidak ada alasan untuk tidak memikirkannya menjadi seorang paduka raja di republik tercinta ini.
Dari kepribadianya hingga tindak-tanduknya selalu berhasil mencuri perhatianku. Banyak orang yang menilai kinerjanya itu hanya untuk sebuah citra dari seorang pemimpin. Sampai beberapa pertanyaan mondar-mandir dalam benakku, apa salahnya dengan gaya blusukan pemimpin ini yang kerap disalah artikan orang sebagai pencitraan?, sosok satu itu tidak mudah percaya, hal itu sangat lumrah disaat kejujuran setiap pejabat perlu dipertanyakan lagi, hingga dirasa perlunya turun langsung untuk memantau segalanya.
Lalu apa yang dibenci darinya?, dia lho gampang berbaur dengan rakyatnya. Seketika kulempar lagi dengan pertanyaan selanjutnya, apa ada yang pernah liat orang lain sungkan dengan sosok ini?, jawabannya satu, pasti ada dong, itu orang yang ketahuan bohong dan menyembunyikan kenikmatan di belakang susahnya rakyat, disikat semua tuh sama Pak Ganjar.Â
Nikmatul Sugiyarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H