Tetesan air surgawi terasa segar membasahi bumi. Hampi satu bulan Ramadhan menghampiri kehidupan ini, dan tiada terasa sudah mau pergi berganti dengan hari yang fitri. Orang-orang bilangnya sedih jika ditinggal sang Ramadhan, namun nyatanya masjid semakin sepi karena penghuninya lebih memilih berjalan-jalan di mall, di kafe atau bahkan konkow di pinggir jalan.
Indonesia selalu menghadirkan warna tersendiri di bulan Ramadhan, geliat perekonomian yang semakin bersemangat, silaturrahim yang selalu dinanti. Perpaduan nilai Islam dengan tradisi lokal dalam menyambut Ramadhan sangatlah beragam dan mengundang kerinduan tersendiri. Makanan apapun yang di jual pasti laku, apalagi berbagai aneka es di bulan Ramadhan yang cenderung kemarau, pasti dalam hitungan detik akan ludes terjual.Â
Yah....di bulan Ramadhan pengeluaran muslim bukan semakin sedikit tetapi justeru semakin meningkat. Mengapa? Karena setiap orang Islam di bulan ini berlomba-lomba melakukan kebaikan misalnya memberikan makanan takjil baik di masjid, musholla, di panti asuhan maupun tempat-tempat lain. Acara buka bersama selalu digelar setiap saat, sehingga permintaan bahan makanan pokok pun tak pelak meningkat.
Di tengah kegersangan musim kemarau, hujan turun menyapu bumi, menambah lengkap keindahan Ramadhan dan tentu saja menambah khusu' orang-orang muslim beribadah, dengan selalu bersyukur kepada Allah SWT. Semoga Ramadhan selalu indah....
Fabiayyi ala I rabbikuma tukaddziban
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H