Mohon tunggu...
nikmatul khoiroh
nikmatul khoiroh Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMPN 2 Umbulsari, Kab. Jember

Niā€™matul Khoiroh, S.Pd,. M.Pd, lahir di Jember 19 Juli 1981. Mengabdikan diri sebagai Kepala SMPN 2 Umbulsari, Kab. Jember. Nomor kontak yang bisa dihubungi : 085236008002, email: nkhoiroh@gmail.com, FB https://www.facebook.com/ninik.elk99. IG: nkhoiroh. Alamat rumah Jl. Garuda 55 RT 02 RW 01 Karangrejo Gumukmas Jember- Jatim.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laboratorium Alam SMPN 3 Puger

10 Mei 2023   18:37 Diperbarui: 11 Mei 2023   05:08 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi SMPN 3 Puger

Laboratorium Alam SMPN 3 Puger

Tidak ada rotan, akar pun jadi. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah tidak membuat kita berkecil hati. Banyak cara yang bisa kita lakukan agar kegiatan belajar mengajar tetap menyenangkan, diantaranya dengan menggunakan "Laboratorium Alam". Laboratorium alam merupakan laboratorium terbuka, bisa berupa lingkungan sekitar seperti kebun, sawah, pantai dan lingkungan lain misalnya lingkungan sosial, teknologi, budaya yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran atau sebagai sumber belajar.

SMPN 3 Puger yang terletak di wilayah pesisir selatan Kabupaten Jember Jawa Timur merupakan salah satu sekolah yang pernah ditunjuk sebagai Sekolah Pantai Indonesia. Sebagai satu-satunya sekolah yang menghadap langsung ke pantai, di kota Jember. Kita terpilih menjadi SPI (Sekolah Pantai Indonesia) pada tahun 2018. Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan laut, Sekolah Pantai Indonesai (SPI) adalah suatu bentuk kegiatan penyebarluasan dan penyadartahuan informasi dan pengetahuan mengenai fungsi, manfaat, aktivitas manusia dan faktor iklim yang dapat mempengaruhi keberlanjutan dan kelestarian sumberdaya ekosistem pesisir dan laut yang diberikan kepada siswa SMP/SMU sederajat yang berada di wilayah pesisir.

Sekolah Pantai Indonesia (SPI) diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, dihadirkan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian pemerintah dalam meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia di wilayah pesisir dan laut. Melalui SPI, diharapkan lahir generasi muda bangsa yang mampu menjadi agen perubahan, yang memiliki rasa cinta dan kepedulian yang tinggi, dalam mengelola lingkungan dan kekayaan sumber daya pesisir dan laut serta melestarikan budaya bahari sebagai jati diri bangsa maritim.

Program dari SPI ini sangat bagus sekali, dan kami berharap ada kelanjutan program ini secara berkala. Ada 5 modul dalam SPI antara lain; (1) pengamatan ekosistem mangrove dan pengelolaannya ini yang sudah kita laksanakan, (2) pengamatan ekosistem terumbu karang dan pengelolaannya, (3) pengamatan pencemaran pesisir dan pengendaliannya, (4) pengamatan dinamika pantai dan pengelolaannya dan (5) pengamatan dan penyebaran informasi iklim dan cuaca.

Lalu seperti apa laboratorium alam SMPN 3 Puger? Kami memiliki alam yang sangat luas, ada pantai Cemara, hutan Cemara dan hutan Mangrove. Kita bisa belajar tentang biota laut, terumbu karang dan juga bisa belajar tentang ekosistem mangrove di sekitar pantai, tepatnya di belakang sekolah ini. Tanaman mangrove ini bisa kita gunakan sebagai Laboratorium Alam, Wisata Edukasi yang menarik dan menyenangkan. Bisa juga sebagai wisata literasi. Kita bisa menemukan ide menulis dengan melihat indahnya alam ciptaan Tuhan ini. Kita bisa mengajak siswa menulis puisi dengan melihat pemandangan alam ini, bisa juga Ā belajar fotografi dengan spot hutan mangrove dan pantai.

Kata mangrove sendiri berasal dari bahasa Portugis yaitu mangue dan bahasa Inggris yaitu grove. Kata ini digunakan untuk mendeskripsikan komunitas pohon-pohon atau rumput-rumput yang tumbuh di pesisir, atau berkaitan dengan tumbuhan lainnya di tempat yang sama.
Penanaman mangrove ini bertujuan untuk melindungi binatang laut seperti kepiting, udang dan ikan-ikan lainnya. Selain itu juga untuk melindungi resiko erosi dari ombak yang besar.

Pada hutan mangrove ini masih ada burung blekok atau kunthul yang hampir punah populasinya. Kita bisa melihat burung ini turun untuk meminum air di sekitar mangrove. Warna bulunya yang putih, kaki yang panjang dan paruhnya juga panjang bisa kita saksikan bukan hanya dalam cerita.

Di bawah pohon mangrove, ada banyak kepiting, udang, ikan nila dan sebagainya yang bisa kita amati. Selain untuk pengamatan bisa juga untuk kegiatan refreshing dengan memancing ikan untuk santap siang. Bagaimana, apakah tidak ingin mengunjungi laboratorium alam SMPN 3 Puger? Kita tunggu kehadirannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun