Pembelajaran verbal digunakan untuk memahami arti dari dokumen abstrak seperti undang-undang hak dan juga untuk memahami sebuah kata asing, melibatkan pembelajaran verbal.Pembelajaran verbal meliputi pada Pembelajaran yang efektif semestinya memperhatikan bahasa yang verbal. Hal ini didasari bahwa untuk menyajikan materi kepada peserta didik semestinya memerlukan bahasa yang jelas, padat dan singkat. Mimik wajah, intonasi, senyum ataupun tertawa merupakan bagian dari bahasa veral. Bagaimana jadinya pembelajaran jika bahasa verbal tidak dipahami oleh guru dan siswa. interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran ditandai dengan komunikasi yang baik. Adapun komunikasinya seperti lisan dan bahasa tubuh.
Di sinilah peran pendidik (guru) memaksimalkan kemampuan verbalnya dalam pembelajaran. Segala sesuatunya bermula dari bahasa. Oleh karenanya pemilihan bahasa dalam pembelajaran adalah kunci berhasilnya pembelajaran tersebut.
Pada pembelajaran verbal memiliki dua konsep penting yaitu persinggungan dan frekuensi. Pada persinggungan ini adanya peristiwa yang saling melengkapi atau berdekatan satu sama lain pada tempat atau pada waktu. Pada frekuensi ini mengacu pada konsep bagaimana dua peristiwa itu terjadi secara berdekatan. Konsep ini sangat penting karena merupakan prinsip yang sudah berjalan lama dalam pengembangan asosiasi belajar.Â
Dalam proses belajarpun sangat membutuhkan motivasi sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar, dan bisa menimbulkan kemalasan belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H