Mohon tunggu...
Nikmatul aulia
Nikmatul aulia Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

S1 Perbankan Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Kondisi UMKM Masyarakat Desa Kenongo pada Masa Pandemi Covid-19

24 Januari 2021   10:03 Diperbarui: 24 Januari 2021   10:30 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Proses pembuatan kerupuk miler | dokpri

Kedua UMKM bawang goreng tersebut memiliki harapan yang sama, yaitu semoga pemasarannya lebih meluas, dan pandemi covid-19 segera selesai agar UKM Bawang goreng dapat kembali berjalan dengan lancar seperti sebelumnya.

Potensi UMKM yang ada di Desa Kenongo tidak hanya seputar UMKM bawang goreng saja. UMKM kerupuk miler juga menjadi salah satu potensi UMKM yang cukup terkenal di wilayah ini. Kerupuk  miler merupakan salah satu makanan yang baha dasar utamanya adalah singkong.

Gambar 2. Proses pembuatan kerupuk miler | dokpri
Gambar 2. Proses pembuatan kerupuk miler | dokpri
UMKM kerupuk miler ini dikelola secara mandiri oleh Ibu Wartiani sejak tahun 2006. Proses produksi kerupuk  miler juga masih dilakukan secara tradisional sejak awal berdiri hingga sekarang. Berkaitan dengan tenaga kerja, UMKM kerupuk miler ini tidak memiliki tenaga kerja. Semua proses produksi hingga pengemasan dilakukan secara mandiri oleh pemilik usaha. Metode pemasran yang dilakukan di UMKM kerupuk miler adalah pemasaran dari mulut ke mulut. 

Sejak awal berdirinya memang UMKM ini tidak terlalu memfokuskan diri dalam bidang bisnis. Pemilik usaha ini mengatakan bahwa mayoritas pelanggan yang membeli produknya biasanya akan digunakan sebagai oleh-oleh bagi kerabat. Memiliki rasa khas dari singkong dan juga bumbu yang digunakan merupakan salah satu daya tarik dari kerupuk miler.

Setiap harinya pemilik UMKM miler bisa memproduksi kerupuk miler hingga 4 Kg. proses produksi kerupuk miler dimulai dengan pembuatan tepung singkong yang juga dilakukan oleh pemilik usaha. Setelah membuat tepung singkong, kemudian tepung tersebut akan dicampur dengan bahan-bahan yang lain seperti air, bumbu kerupuk yang sudah disiapkan, dan bahan- bahan pendukung lainnya. 

Jika adonan sudah siap, kemudian  masuk pada proses pencetakan kerupuk yang dilakukan secara manual dengan alat bantu potongan plastik berbentuk persegi kecil dan juga sendok yang sudah disiapkan untuk membuat kerupuk. Kemudian masuk pada proses memasak adonan yang sudah dicetak dengan cara dikukus. Adonan tersebut dikukus selama kurang lebih 10 menit. Setelah melalui proses pengukusan, adonan akan didinginkan sebelum nantinya akan dijemur sampai kering dan keras sehingga siap untuk dikemas dan didistribusikan kepada pembeli.

Selama pandemi Covid 19 ini, pemilik UMKM kerupuk miler tidak terlalu merasakan dampak atau kendala yang terjadi karena adanya pandemi. Dengan bahan baku yang mudah didapatkan dan proses produksi yang biasa dilakukan secara manual, sehingga tidak banyak dampak yang dirasakan akibat pandemi. Pemilik UMKM kerupuk miler berharap semoga kedepannya usaha ini bisa tetap berjalan seperti biasanya dan pemilik juga ingin terus mempertahankan proses produksi secara tradisional untuk menjaga kualitas dan cita rasa khas kerupuk miler.

Info selengkapnya bisa cek di akun instagram kami @kkmbolodewo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun