Disaat kupandang matamu
Tersimpan derita begitu mendalam
Aku tahu banyak tersimpan air mata untukku
Air mata yang telah aku lakukan kepadamu
Ibu ...
Kau selalu berharap aku bisa menjadi yang nomer 1
Tapi, sering kali aku melawan dan melalaikan perintahmu
Aku selalu membuatmu bersedih
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapus air matamu
dan menggantinya dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibuku tercinta
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hidupku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI