Mohon tunggu...
NIKMATUL SHOFIYAH
NIKMATUL SHOFIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas di TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan Sidayu Gresik

saya seorang muslim kontens yang di sukai tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Pengenalan Konsep Lambang Bilangan 1-10 Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi

5 Februari 2024   15:41 Diperbarui: 5 Februari 2024   15:44 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi guru

Meningkatkan Pengenalan Kosep Lambang Bilangan 1-10 Berbasis Pembelajaran Berdifenrensiasi, Metode Proyek dan Penerapan TPACK Melalui Media Loosepart Pada Anak Kelompok B.

Bedasarkan observasi awal terdapat 9 anak dari 15 anak (60 %) mengalami kesulitan dalam mengenal konsep lambang bilangan 1-10, angka 6 dan 9 yang sering terbalik. Akar masalah dari pengenalan konsep lambang bilangan 1-10 pada anak Kelompok B dilembaga saya adalah pembelajaran masih berpusat pada guru dan media yang kurang menarik minat anak. Dalam proses pembelajaran pengenalan konsep lambang bilangan 1-10 guru hanya menerangkan materi belum menggunakan media atau benda konkritnya, dan guru hanya menggunakan spidol dan papan tulis saja dalam pengenalan konsep lambang bilangan 1-10.

Dari hasil observasi tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran yang inovatif dalam pengenalan konsep lambang bilanga 1-10 melalui, yaitu menggunakan strategi pembelajaran beriferensiasi, metode pembelajaran Project Based Learning, bahan loosepart, video pembelajaran (TPACK).

Tantangan yang dialami saat melakukan inovasi pembelajaran pengenalan konsep lambang bilangan 1-10, yaitu: a) Guru belum memahami tentang pembelajaran berdiferensiasi dan media loosepart, b) Media loosepart belum punya dan belum pernah digunakan, c) Bahan loosepart dari bahan alam atau bahan bekas biasanya kotor, d) Metode ceramah tidak menarik minat anak, e) Satu Anak (lyta) tidak menyelesaikan membuat angka, dikarenakan kondisi yang kurang fit, f) Satu Anak (Bian) tidak tertarik bermain membuat angka, dia lebih suka bermain meja magnet, g) Hasil karya anak mudah bergeser, h) Anak berebutan batu warna.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi pembelajaran yang saya lakukan, yaitu Eka Cahya Maulidiyah, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing LPTK UNESA; Mawaddah, S.Pd. sebagai Guru Pamong LPTK UNESA; Siti Umariah, S.Pd. sebagai kepala sekolah TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan -- Sidayu -- Gresik; Teman sejawat di TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan -- Sidayu -- Gresik, Arina Anggun Firdaus, S.Pd. sebagai tim IT; Anak kelompok B (Nada, Shanu, Shibyl, Azel, Karina, Inara, Lyta, Izzam, Zehan, Bian).

Langkah-langkah yang lakukan untuk memecahkan masalah adalah, yaitu a) Mengeksplor alterative solusi berdasarkan kajian dileratur penelitihan terdahulu dan hasil wawancara dengan Kepala sekolah dan teman sejawat TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan, serta pihak terkait, b) Penentuan solusi dari kajian literature dan hasil wawancara, c) Rencana Aksi, pembuatan modul dan asesmen, serta langkah-langkah kegiatan inovasi pembelajaran yang akan digunakan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan praktik baik yang saya lakukan, yaitu guru mencari informasi tentang pembelajaran berdiferensiasi dan media loosepart melalui platform merdeka mengajar dan kajian literature, membuat kotak loosepart dan bahan-bahan loosepart, mencuci bahan loosepart yang berasal dari bahan alam atau bahan bekas, video materi pembelajaran , guru memberikan pendampingan pada anak, menyiapkan ragam bahan loosepart yang bervariasi dan menarik minat anak, guru mendokumentasikan hasil karya anak sebelum dibereskan.

Sumber daya atau materi yang digunakan dalam melakukan praktik baik ini adalah tema permainan tradisional dengan topic layang-layang, modul ajar dan asesmen penilaian;  alat (leptop, LCD-Proyektor, sounsystem, video materi), bahan (layang-layang,  kartu angka, loosepart (batu kecil, manik-manik, tutup botol, kerang, dll), kertas bergambar layang-layang (angka 1-10), tusuk sate, lem, doubeltip, gunting, benang, crayon, spidol, pewarna makan, cottonbad, kapas, piring, tulang daun pisang).

Dari sumber daya atau materi yang disiapkan dalam pratik baik yang saya lakukan dengan langkah-langkah kegiatan membuat angka adalah a) Guru meminta anak mengambil kartu angka dan menyebutkan angkanya, kemudian anak diminta mengambil layang-layang sejumlah angka yang disebut, b) Anak mengambil kartu angka dan menyebutkan menyebutkan angka tersebut, c) Guru meminta anak membuat angka di LK dengan media loosepart, d) Anak bermain membuat angka, e) Guru melakukan pendampingan dan mengobservasi anak.

Manfaat yang dirasakan guru setelah melakukan praktik baik ini adalah guru menemukan pemecahan masalah pengenalan konsep lambang bilangan 1-10 yang dialami anak dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi, metode Project Based Learning, media loosepart, serta penggunaan video pembelajaran (TPACK), guru belajar tentang konsep pengenalan lambang bilangan dan pembelajaran berdiferensiasi, bahan loosepart, merancang tindak lanjut dari kegiatan pengenalan konsep lambang bilangan dengan media yang menarik minat anak dan sambil bermain. Manfaat yang dirasakan anak setelah melakukan praktik baik ini adalah anak mengalami peningkatan kemampuan dalam pengenalan konsep lambang bilangan 1-10, memudahkan anak dalam pengenalan konsep lambang bilangan 1-10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun