Mohon tunggu...
Nikmat Jujur
Nikmat Jujur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya Selingan

Anak jalanan tak pernah ngecap Pendidikan.... masih belajar nulis.... sekalipun banyak Cercaan mungkinnya ... tapi aku pingin nulis selalu.... tanpa ragu.... Putera Timur Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Capres 2014 Bukan Sekadar Baik secara Normatif

5 Januari 2014   12:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389002606966777828

[caption id="attachment_314150" align="aligncenter" width="598" caption="Ilustrasi/ Admin (KPU)"][/caption]

9 April telah menunggu waktu saja, kecemasan, keraguan dan aneka perasaan lainnya kian menggerogoti banyak kalangan saat ini, seiring sejuta tanya apakah PEMILU 2014 mendatang mampu membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik. Nama yang coba dilansir untuk menjadi petarung dalam ajang pesta rakyat April mendatang kian menyeruak saja. Tapi yang jadi pertanyaan apakah nama-nama ini mampu memperbaiki euporia dan wajah Indonesia di mata dunia internasional ataukah sekedar melanjutkan pola dan sistem lama yang terbilang ibarat makanan telah basi akan tetapi terus dihangatin saja dengan harapan yang penting bisa disantap saja demi menyambung penghidupan di masa akan datang.

Dahlan Iskan, Gita Wiryawan, Hayono Isman, Jokowi, Jusuf Kalla, Megawati Sukarno Putri,Prabowo Subianto, Pramono Edi Wibowo, Wiranto nama-nama inilah yang sementara terkaver oleh KPU hingga kini tapi yang jadi pertanyaan apakah mereka ini semua punya kriteria memadai. Kalau pun yang diinginkan bersama adalah harus memenuhi kriteria memadai lantas adakah kriteria tertentu itu dan seperti apa sih yang dijadikan dasar/acuan dalam menentukan pilihan untuk Pemilu selanjutnya.

Kriteria demi kriteria mungkin ada saja sih, setiap saatnya dari periode ke periode pemilihan, akan tetapi apa benar kriteria tersebut telah tepat dengan tuntutan dan tuntunan hidup berbangsa, yang dalam kenyataannya bahwa sini-sana masih banyak kekurangan yang tak kentara akibat telah terbalut salju emas yang sifatnya sekedar menyejukkan suasana kebangsaan demi sebuah semangat terus menyembunyikan kekeliruan kompleks yang berakhir pada ketidakjelasan arah langkah negara ini, seperti tercapainya kesejalanan proses pembangunan dengan hasil yang diharapkan bersama sesuai harapan bernegara yakni “menciptakan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa” semua itu hanya tindakan mangelabui rakyat dengan modus tingginya presentasi pertumbuhan ekonomi yang akan tetapi kualitas kesejahteraan dan kecerdasan rakyat dalam kenyataannya, belum sanggup terakomodir dengan baik. Sehingga yang terjadi dari seluruh penjuru tanah air masih ada bahkan banyak menyuarakan semangat perubahan yang sifatnya aspiratif terkait kehidupan berbangsa dimasa akan datang.

Rusaknya jaringan dalam mekanisme pemerintahan dari pusat hingga ke daerah akibat adanya konsep keberpihakan pada nasib bangsa yang mungkin saja telah terkubur oleh semangat memperkaya diri sendiri di atas penderitaan rakyat (KKN di sana-sini), semua ini terlihat jelas akibat pemerintahan saat ini terlihat arogan dengan tepuk dada menjalankan praktek bernegara yang benar-benar belum atas dasar semangat pengabdian dan pelayanan yang tinggi untuk capaian yang optimal terhadap haluan dan cita-cita dan semangat untuk kemajuan pembangunan bangsa di segala aspek. Sehingga diharapkan terjadi sinkronisasai yang signifikan dari keberhasilan di segala aspek tersebut secara serentak, sehingga alhasil mampu mendongkrak keberhasilan pembangunan di segala sektor yang seiring dengan amanat dan cita-cita kehidupan bernegara yakni masyarakat yang cerdas dan benar-benar sejahtera lahir dan bathin sehingga negara ini benar-benar berada dalam nuansa merdeka, berdaulat adil dan makmur.

Pemimpin negara yang baik mungkin untuk periode berikut ini menurut hemat saya, bukan sosok yang sekedar normatif nilai kebaikannya, akan tetapi lebih kepada prakteknya dalam bentuk kinerja dan produktifitasnya untuk membawa negara pada nuansa perubahan tata nilai pembangunan. Boleh kata dibahasakan demikian bukan semata pada pribadi bebas dari KKN ataupun gossip yang tak sedap semata dan telinga, tapi lebih kepada bagaimana pemimpin berikut ini harus teruji ketangguhan membuat dan menghasilkan gebrakan terbaru yang sanggup mengeluarkan nasib bangsa ini yang sarat ketergantungan kepada dunia internasional , dan bukan pemimpin yang semata-mata baik secara normatif akan tetapi tak paham bahwa potensi yang kita miliki sesungguhnya jika dimampu digerakkan/diberdayakan secara optimal maka akan mampu mewujudkan kemandirian bangsa dimasa akan datang. Hal seperti inilah yang seharusnya diperhatikan serta patut digaris bawahi untuk menetapkan sosok ideal seperti apakah yang layak dipercayakan memimpin negara dan bangsa ini masa akan datang, bukan hanya sekedar orang baik semata tapi harus orang baik dalam segala kriteria yang diharapkan untuk membawa perubahan yang signifikan dimasa akan datang.

Banyak orang boleh pandai berorasi, berpidato dan pandai lainnya akan tetapi kemampuannya sebagai peminpin besar yang mampu menghasilkan perubahan signifikan apakah mungkin. Saya pribadi pun mengakui mungkin saja saya hanya bisa seperti ini menulis dan berkomentar demikian, tapi apakah bisa nantinya jika saya ada pada kondisi seperti yang sama karena bagi saya mungkin telah ada orang yang sesungguhnya secara performa adalah sosok yang tepat serta mengagumkan dalam setiap kepemimpinannya untuk menghasilkan perubahan yang signifikan.

Akhirnya titip pesan untuk semua saudara di penjuru Republik tercinta, janganlah karena keteledoran bersama kita saat Pemilu April mendatang nanti, mengakibatkan negara  ini terus berada dalam stagnasi pembangunan yang berujung rendahnya kualitas hasil pembangunan yang dinikmati bersama, karena pilihan bersama kita nantinya sangatlah mempengaruhi nasib bangsa di beberapa tahun ke depan.

Sakali Merdeka Tetap Merdeka, Amanlah Negeriku Sejahteralah Rakyatnya

Goresan Putera Timur Nusantara 5 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun