Mohon tunggu...
Nikmat Jujur
Nikmat Jujur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya Selingan

Anak jalanan tak pernah ngecap Pendidikan.... masih belajar nulis.... sekalipun banyak Cercaan mungkinnya ... tapi aku pingin nulis selalu.... tanpa ragu.... Putera Timur Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Pemimpin Inovatif Sejajar 8 Pemimpin Kota di Amerika

27 Mei 2016   14:35 Diperbarui: 27 Mei 2016   21:33 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/edited

Jakarta tak disangka memiliki pantai yang tergolong terpanjang di dunia, serta sejumlah aset historis yang memiliki manfaat komersil baik domestik maupun internasional. Membuat Jakarta termasuk dalam kota ramai pengunjung di dunia.

Namun sangat disayangkan sebagian besar dari wilayah kota Jakarta berada di bawah permukaan laut (posisi kota Jakarta memiliki ketinggian di bawah tinggi permukaan laut) hal tersebut yang cukup berdampak buruk manakala turun hujan berakibat banjir adalah suatu kejadian tahunan akibat pengaruh perubahan iklim serta kurang memadainya sistem infrastruktur drainase.

Pemerintah DKI jika diperhatikan kini memfokuskan perencanaan pembangunan pada Program ketahanan kota terutama bagaimana memperbaiki kerusakan dan membangun infrastruktur baru dan jalan di dataran tinggi, langkah-langkah sedang ditempuh secara berkala guna menanggulangi masalah atau kejadian tahunan yakni banjir resiko tahunan.

Permasalahan penting di DKI kini adalah menghadapi tantangan polusi udara dan air. Hal tersebut diakibatkan emisi kendaraan yang diperkirakan 70% penyebab polusi udara di Jakarta karena adanya kemacetan lalu lintas kota Jakarta. Selain itu terlihat 80% pencemaran air akibat limbah domestik karena diperkirakan lebih dari 5 juta penduduk Jakarta aktivitas kesahatiannya bergantung pada sungai utama untuk mencuci, memasak, sanitasi, dan memancing. Kedua permasalahan utama tersebut membuat akses masyakata Jakarta terhadap air bersih, sanitasi lingkungan, dan udara yang bersih yang adalah kebutuhan penting bagi kesehatan masyarakat cenderung menjadi tantangan bagi pemerintah kota Jakarta saat ini.

Membenahi berbagai kekurangan penyebab Jakarta cenderung menjadi kota mati rawan bencana sesungguhnya bukan tugas yang mudah. Tetapi di bawah kepemimpinan Ahok Patut kita apresiasiakan bersama perangkat pemerintahannya yang cukup proaktif bergandengan tangan memborong proses penyelesaian berbagai masalah di Kota Jakarta secara cepat dan sangatlah berhasil serta cukup berdampak perubahan yang bisa jelas terlihat setiap saat.  

Memperhatikan keberhasilan pemerintahan DKI tersebut, sekali lagi diulangi pantas kita berikan penghargaan khusus bagi Ahok dan perangkatnya di DKI. Sejumlah program dilaksanakan dengan progess yang menggembirakan, serta dapat terukur secara kamajuan fisik maupun non fisik.

Hal demikian seperti terungkaplah yang membuat pantaslah jika diperhatikan bersama bahwa pemerintahan DKI di bawah kendali Ahok dalam bulan ini telah beberapa kali mendapat penghargaan. Penghargaan tersebut antara lain 11 Mei penghargaan dari Bappenas 4 Awards sekaligus disabet Ahok, Terbaik I Kategori Provinsi dengan Perencanaan Terbaik, Terbaik I Kategori Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, Terbaik I Kategori Provinsi dengan Perencanaan Progresif serta satu lagi adalah Terbaik I Kategori Tingkat Pencapaian MDGs Tertinggi Tahun 2015. Tanggal 21 Mei meneriman penghargaan Indonesia Green Awards 2016 kategori 'The Most Inspiring'. 

Diperoleh atas prestasi Ahok memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) di DKI, 24 Mei kemarin mendapat penghargaan pemimpin Inovatif karena keberhasilan Ahok menangani kompleksitas permasalahan kota Jakarta menjadi peluang tak tertandingi untuk tujuan inovasi dan pertumbuhan kota di masa depan sekaligus manjadikan Jakarta sebagai salah satu kota besar di Dunia bersama yakni Nairobi, Buenos Aires yang disejajarkan dengan delapan kota di American.

Kesuksesan Ahok tersebutlah yang membuat Ahok dan pemerintahannya berhak serta bersiap untuk memperoleh bantuan dari Rockefeller Foundation sebesar $ 164 Jt (USD) atau lebih 2 triliun untuk membangun ketahanan kota selanjutnya agar Jakarta menjadi kota yang teramat inovatif strategis berketahanan bersama 100 kota lain di dunia. Dimana untuk Indonesia kota Semarang pun memperoleh hal serupa.

Memperhatikan hal demikian apa salah jika dikata Ahok pemimpin luar biasa membuat Jakarta kini teramat mendapat sorotan dunia luar saat ini di bawah kepemimpinannya. Bukti tambahan lain jika kita perhatikan hari ini Jumat 27 Mei 2016 Pemerintahan DKI mendapat dua kunjungan sekaligus dalam agenda kedinasan. Pertama Gubernur Ahok pada 15:30 WIB Menerima courtesy call Duta Besar Mongolia, Mrs. Battseteg Shagdar untuk RI dalam rangka perkenalan dan potensi kerjasama Mongolia – DKI Jakarta. sedangkan Wagub Jarot 08:30 WIB Menerima Perhimpunan Alumni Jerman Perihal Presentasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sehubungan dengan Rencana Pemberdayaan Lahan Pemda di Jl.MH Thamrin No.1 Menteng, Jakarta Pusat.

Courtasy Call adalah bentuk pertemuan formal dimana seorang diplomat atau perwakilan atau juga orang terkenal dari suatu Negara membalas kunjungan, pertemuan ini biasanya nilainya simbolis dan jarang melibatkan diskusi rinci tentang isu-isu tertentu. Tetapi dalam kunjungan yang adalah Courtasy Call pihak kedutaan Mongolia akan ada agenda penting dibahas yakni potensi kerjasama antara Pemda DKI dengan Negara Mongolia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun