Mohon tunggu...
Nikmal Kevin
Nikmal Kevin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 27 UNS Adakan Pelatihan Ecoprint bagi Ibu-ibu Desa Kismoyoso

7 Maret 2023   21:57 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu (19/2), Mahasiswa KKN Kelompok 27 UNS bersama dengan PKK Desa Kismoyoso adakan pelatihan pembuatan ecoprint bagi ibu-ibu yang ada di Desa Kismoyoso. Kegiatan yang dihadiri oleh 24 peserta berjalan dengan kondusif di lokasi rumah Ibu Suginem yang merupakan anggota PKK Desa Kismoyoso. 

Mahasiswa KKN UNS, selaku inisiator kegiatan tersebut memberikan materi dan praktik pembuatan ecoprint dengan metode steam. Elmi Makrifah, selaku koordinator kegiatan, menjelaskan bahwasanya produk ecoprint yang diproduksi dengan bahan-bahan alami mengurangi penggunaan bahan tekstil yang berbahaya dan sulit terurai di alam. "Dengan menggunakan ecoprint juga menjaga alam agar lestari bagi anak cucu kelak", ujarnya.

Pembuatan ecoprint terdapat 2 metode yaitu 'pounding' dan 'steam' dengan karakteristik masing-masing. Pelatihan ecoprint yang diadakan oleh KKN kelompok 27 UNS menggunakan salah satu dari dua metode tersebut yakni metode steam. Ecoprint dengan metode steam menghasilkan produk yang tahan lama dan tidak mudah luntur. Metode ini sangat cocok dilakukan oleh ibu-ibu karena dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Metode ini dapat meningkatkan nilai jual kain hingga 15 kali lipat bahkan lebih.

Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa berharap agar ibu-ibu dapat menunjang ekonomi keluarga dengan bekerja di rumah saja.

Ketua PKK Dukuh Tambas RT 04/07, Iin Dariyati, mengikuti kegiatan dengan senang dan antusias. "Seru Mbak (Mahasiswa), celup sana, celup sini, tempel-tempel daun, kukus jadi cantik kainnya", tutur Ketua RT yang sering dipanggil Bu Iin tersebut. "Mbak KKN yang menerangkan lucu dan kegiatan tidak berjalan dengan tegang, apalagi ada mas-mas Jepang", imbuhnya.

"Untuk hiburan dan kegiatan sehari-hari mbak, penjelasannya mudah ditangkap ibu-ibu dan mbah-mbah seperti saya. Bahan baku yang digunakan juga diterangkan dimana mencarinya. Dekat semua, mudah dijangkau, dan murah. Besok bisa buat UMKM", ucap Ibu Suginem warga yang rumahnya digunakan untuk kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun