Mohon tunggu...
Nikmal Kevin
Nikmal Kevin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN UNS Bantu Branding dan Pemasaran Digital Produk Jamu Tradisional

7 Maret 2023   20:44 Diperbarui: 7 Maret 2023   20:57 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan KKN UNS Membangun Desa kelompok 27 dilakukan di Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, selama bulan Janauari – Februari 2023. Kegiatan KKN UNS Membangun Desa di Desa Kismoyoso diikuti oleh 10 orang mahasiswa dari berbagai fakultas di UNS. Salah satu program unggulan yang diangkat adalah pemberdayaan UMKM. Di Desa Kismoyoso terdapat UMKM Jamu Tradisional yang masih memerlukan pengembangan terutama terkait dengan branding dan pemasaran digital. 

Untuk itu tim KKN UNS melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait branding UMKM Jamu dan pemasaran digital. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan pada Hari Minggu (19/2) Pukul 13.00 WIB di Desa Kismoyoso. Kegiatan diikuti oleh pengurus dan anggota paguyuban Jamu Gendong Mekar Sari. Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi dari Kepala Desa Kismoyoso, Siyamto, ST.

Ahmad Mufasir atau sering disapa Mufa selaku koordinator ‘branding’ dan ‘packaging’, menjelaskan pentingnya ‘branding’ dan keuntungan yang didapatkan. Mufa juga mempresentasikan desain label dan logo yang sudah disusun bersama. ‘Branding’ dan ‘packaging’ yang sudah disusun diharapkan dapat mendukung program peningkatan kapasitas UMKM oleh Desa Kismoyoso dan sekaligus untuk menyambut kunjungan Bupati di Desa Kismoyoso.

Dokpri
Dokpri

Selain menampilkan ‘branding’ dan’packaging’ yang baik, Tim KKN UNS juga menampilkan desain instagram untuk memulai pemasaran digital.  Materi Digital Marketing disampaikan oleh Hanif Sajid Al Amna, mahasiswa Pendidikan TIK UNS. 

Pada kesempatan itu hanif, tidak hanya mengajarkan untuk membuat ‘marketplace’ sendiri, namun juga mengajarkan bagaimana cara mengelolanya. Salah satu upaya konkrit yang diberikan adalah mengajarkan cara mendesain studio mini untuk foto produk agar tampak menarik. Pemuda yang kerap disapa Al tersebut juga mengjarkan cara menangkap gambar yang menarik pada ibu-ibu paguyuban sehingga bekal berupa materi dapat dipraktikkan ditempat bersama-sama. Hasil gambar dan desain dapat diakses di akun instagram @mekarsari_kismoyoso.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ditutup dengan sosialisasi oleh Nikmal Kevin Witjaksono dengan bahasan mengenai pentingnya menanam sendiri bahan baku jamu. Dengan menanam sendiri, paguyuban menjadi pemicu bagi petani disekitar untuk menanam tanaman jamu pula, sehingga nama Desa Kismoyoso sebagai Desa Jamu Boyolali semakin terkenal karena produksi jamu dari hulu hingga hilir dilakukan di satu desa. 

Mahasiswa KKN berharap dengan adanya kegiatan, dapat menginisisasi Desa Jamu Kismoyoso dan menarik pengunjung untuk mampir sehingga ekonomi masyarakat terkhusus produsen jamu gendong dapat terangkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun