Negara kesatuan Republik Indonesia kita ketahui bersama sebagai negara dengan masyarakat muslim terbesar di dunia merupakan sebuah ikon penting bagi cerminan masyarakat secara global. Keberagaman dan keislaman kita bukan hanya terlihat dari semboyan negara kita, yakni "Bhineka Tunggal Ika", namun juga berdasar dari realitas kehidupan masyarakat kita yang multikultur, baik dari agama, ragam budaya, berbagai etnis, bahasa, bahkan berbagai aliran paham keagamaan. Kondisi realitas keberagaman tersebut bukan semata sebagai keberkahan yang harus dipertahankan, namun juga sebuah keniscayaan yang perlu kita kelola secara dinamis di tengah-tengah realitas masyarakat kontemporer dan pergaulan global. (Baidhowy, 2016)
Islam berasal dari bahasa arab aslama yang berarti selamat atau kedamaian, menerima, menyerah atau tunduk. Dengan demikian Islam juga bisa diartikan sebagai jalan keselamatan, jalan kedamaian atau berserah diri dan tunduk kepada Tuhan. Islam adalah agama monoteistik yang lahir di jazirah Arabia pada waktu sekitar abat ke-6 masehi yang dibawa melalui Nabi Muhammd S.A.W. Adapun penganutnya disebut sebagai kaum muslim. 4 (Mohammad Zazuli, Sejarah Agama Manusia, (Yogyakarta: Narasi,2018), h. 48.)
Humanisme adalah suatu pemikiran filsafat yang menjunjung tinggi nilainilai dan kedudukan manusia. Humanisme sebagai istilah dalam sejarah intelektual yang sering digunakan dalam bidang filsafat, pendidikan dan literatur, selalu menyoroti persoalan-persoalan kemanusiaan. Objek utama humanisme adalah sifat hakiki manusia beserta batas-batas dan kecenderungan alamiahnya.3 (Sumasno Hadi, Konsep Humanisme Yunani Kuno dan Perkembangannya dalam Sejarah Pemikiran Filsafat, Jurnal Filsafat Vol. 22, Nomor 2, Agustus 2012, h. 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H