KKM-DR UIN Malang Mengabdi Berbagi ilmu dan Kebahagiaan di SDN Lumbangrejo II

Dalam pelaksanaan KKM-DR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Mengabdi, saya yang tepatnya melaksanakan KKM di Desa Lumbangrejo Dusun Sumberwekas Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Mengenai itu, salah satu Program Kerja kelompok saya adalah mengajar di SDN Lumbangrejo II. Dalam lubuk hati saya yang paling dalam "ga sabar banget ketemu adek-adek gemes" karena jujur, saya senang sekali dengan anak kecil, berinteraksi dengan mereka.

Pada hari pertama perkenalan, kelompok kami disambut dengan hangat dan ramah tamah oleh jajaran bapak ibu guru disana, dan juga adek-adek yang sangat excited melihat kedatangan kami. Mereka antusias bertanya, mengajak main, layaknya orang yang sudah lama kenal, namun hal ini baru pertemuan pertama. Disini saya merasakan energi mereka yang masih full, ceria, ketulusan dari senyuman dan tidak ada sekalipun raut wajah kesedihan di wajah mereka.

Pada saat masuk kelas 2 untuk mengajar, kami disambut dengan keceriaan yag tidak bisa saya definisikan. Kebetulan pelajaran yang kami ajar adalah Pendidikan Agama Islam. Karena disini kelas 2, kami banyak menggunakan metode games, jadi mereka belajar tanpa beban dan ilmu yang di dapat juga cepat masuk ke otak. Dan berhasil dengan games, mereka sangat tertib dan antusias. Bukan hanya sekedar games, untuk mendorong keberanian dan kecepatan mereka, kami memberi mereka reward berupa snack. Bukan hal yang besar, namun dengan hal kecil kita bisa berbagi kebahagiaan.

Satu hal yang saya ingat dari salah satu siswa bernama Hisyam. Pada saat pembagian snack dia tidak mau dikasih dengan cuma-Cuma, namun pada saat games dia bisa menjawab pertanyaan dari rekan saya, dia baru mau diberi snack. Sehingga saya menyimpulkan bahwa anak tersebut tidak mau mendapatkan sesuatu dengan gratis tanpa udanya usaha. Sehingga saya sangat speechless melihat anak kelas 2 SD yang sudah memiliki pemikiran seperti itu.

Dan juga ada satu hal lagi yang saya ingat, siswa bernama Nathan. Kebetulan pada hari yang berbeda saat itu mengajar di kelas 1. Pada saat pembelajaran berlangsung teman saya menuliskan doa-doa di papan tulis dan murid menuliskannya di buku catatan. Si Nathan ini ternyata kesulitan, dia masih belum lancar untuk menulis dan membaca. Pada saat teman-temannya sudah selesai semua, dia tetap fous dengan tugasnya tanpa ada rasa gelisah. Saya berusaha untuk membantu dengan menawarkan " dek, sini kakak bantu nulis biar cepet selesai" dan jawabannya membuat saya tercengang " nggak mau kak, aku mau usaha sendiri" kurang lebih seperti itu. Ini masih anak kelas 1 SD loh, tapi dia mau berjuang dan percaya diri dengan kemampuannya. Saya seperti tertampar karena sering insecure dengan kemampuan diri sendiri.

Bisa disimpulkan disini bahwa, kita sama-sama belajar. Kami rekan KKM-DR membantu dengan menyalurkan ilmu yang di dapat, sebaliknya juga kami mendapat pembelajaran dari adik-adik SD bahwa untuk selalu sabar, teliti, percaya akan kemampuan diri sendiri dan tentunya untuk selalu semangat dan ceria.

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, sebenarnya momen perpisahan ini adalah momen yang saya benci, karena tidak kuat membendung air mata. Akan ada rasa rindu tentang kebersamaan, keceriaan yang telah dilalui bersama. Namun, saya juga harus tegar seperti mereka. Semoga mereka tumbuh dan bekembang menjadi penerus bangsa yang kompeten dan berakhlak. Dan juga tidak melupakan kakak-kakak yang telah bersama merek kurang lebih 1 bulan ini. See you guys