Mohon tunggu...
Nikmah Wardani
Nikmah Wardani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sosiologi UNJ

I'm Nothing But I Must Be Everything -Karl Marx

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangkitan Nasional: Pemuda Sebagai Agent of Change Era New Normal

11 November 2020   04:59 Diperbarui: 11 November 2020   07:49 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 telah menyebar dengan cepat ke berbagai negara di belahan dunia. Pandemi Covid-19 ini diketahui berasal dari Wuhan, Cina. Seluruh dunia dibuat gempar tak terkecuali Indonesia. Pandemi ini mulai memasuki Indonesia sejak awal tahun 2020. Kasus pertama Covid -19 di Indonesia ditandai dengan pengumuman resmi Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada tangga 2 Maret 2020. Dua warga negara Indonesia yang positif Covid-19 mengadakan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Sejak saat itu, kasus penyebaran Covid-19 semakin meningkat dan meluas. Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang besar di berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya, kesehatan, dan lain-lain. Berbagai cara telah dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pada era new normal ini, masyarakat diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan cara menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

Berjalannya kebiasaan baru dalam era new normal ini tidak luput dari peran pemuda. Hari kebangkitan nasional menjadi pemantik semangat pemuda dalam memerangi Covid-19. Peringatan hari Kebangkitan Nasional di tengah pandemi Covid-19 memiliki makna tersendiri bagi pemuda Indonesia. Pemuda menjadi pelopor utama dalam usaha melawan krisis karena dampak pandemi Covid-19. Tidak hanya krisis ekonomi, dampak pandemi terhadap pendidikan menjadi tidak kalah penting. Seluruh siswa mengalami gangguan belajar yang sulit di prediksi hingga kapan akan berakhir. Kondisi seperti ini kemudian berdampak pada siswa yang berekonomi lemah dan berasal dari daerah terpencil. Dengan bangkitnya semangat pemuda, maka pandemi Covid-19 dapat menjadi masalah yang dengan mudah dapat diatasi.

Melalui momentum kebangkitan nasional, pemuda diharapkan dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Dalam sosiologi kepemudaan, pemuda adalah agent of change. Pemuda merupakan bagian penting sebagai agen perubahan sosial di masyarakat. Sebelum masa pandemi Covid-19 masyarakat memang bebas melakukan kegiatan apapun tanpa mengkhawatirkan akan menularkan penyakit atau tertular penyakit. Namun, sekarang untuk keluar rumah saja seluruh masyarakat wajib berhati-hati dan memastikan bahwa mereka telah mematuhi protokol kesehatan yang ada. Di era new normal ini, masyarakat diarahkan untuk menjalani kebiasaan baru, yaitu mematuhi protokol kesehatan setiap bepergian keluar rumah. 

Pemuda sebagai agent of change dapat mengkampanyekan kebiasaan baru ini sehingga masyarakat menjadi paham dan mematuhi kebijakan new normal ini.  Pemuda dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti menjadi penggerak gerakan 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan) di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Jika kampanye gerakan 3M gemar dilakukan, bukan tidak mungkin jika masyarakat sekitar akan memahami gerakan 3M dan mulai membiasakan diri dan tidak lagi lalai dalam menjalankan gerakan 3M tersebut. Selain itu, pemuda dapat saling menguatkan satu sama lain dalam menjalankan misi kebiasaan baru di era new normal ini. Pemuda juga dapat melakukan kegiatan amal untuk membuka donasi untuk mendukung program mencegah penyebaran dan melindungi masyarakat dari Covid-19. Hasil donasi kemudian dapat didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi. Kegiatan amal dilakukan untuk membuaka kepedulian masyarakat atas masyarakat lain yang terdampak pandemi.

Di masa pandemi seperti ini penting sekali untuk seluruh masyarakat Indonesia saling merangkul dan mendukung satu sama lain. Pemuda sebagai agent of change yang harus memastikan adanya ketentraman dan ketertiban di masyarakat. Pemuda harus bangkit dari keterpurukannya akibat pandemi Covid-19 ini. Pemuda harus menjadi pelopor perubahan. Momentum kebangkitan nasional sangat tepat untuk membantu pemerintah menyusun strategi untuk memutus mata rantai Covid-19 agar masyarakat dapat keluar dari belenggu pandemi. Semangat patriotisme dalam diri pemuda tidak boleh hilang demi bangsa kita, Bangsa Indonesia.

Referensi:

Baskara, Bima. 2020. Rangkaian Peristiwa Pertama Covid-19. Diakses taanggal 10 November 2020. https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa-pertama-covid-19/

Azmi, Roma Doni dan Rizqon Halal Syah Aji. 2020. Kebangkitan Nasional; Pemuda Melawan Pandemi Global. ‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, 4 (1 ), 179-188.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun