Mohon tunggu...
Nikmah Mahanani
Nikmah Mahanani Mohon Tunggu... Guru - Alur takdir berjalan seiring rotasi waktu. Daya juang diri diuji peluh berkucur beri pengalaman diri.Mencerdaskan diri bersosialisasi mengenali karakter pribadi untuk lebih mawas diri dapatkan ridho Illahi.

Saya Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Tulungagung. Yang sedang mengembangkan diri untuk menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Sosial Emosional Hantarkan Generasi Emas Tangguh Bertalenta Global sesuai Profil Pelajar Pancasila

21 Maret 2022   03:25 Diperbarui: 21 Maret 2022   03:28 3872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengacu pada hal diatas urgensi PSE  mendorong tumbuh kembang murid secara holistik bukan hanya aspek intelektual, melainkan  fisik, emosional, sosial, dan karakter. KHD, 2011 menyampaikan bahwa pembelajaran budi pekerti (karakter) adalah pembelajaran jiwa manusia secara holistik yang menghasilkan bersatunya budi (gerak pikiran, perasaan, kemauan) sehingga menimbulkan tenaga (pekerti). Kebersihan budi adalah bersatunya cipta, rasa, dan karsa yang terwujud dalam tajamnya pikiran, halusnya rasa, kuatnya kemauan yang membawa pada kebijaksanaan.

KHD, 2011 menegaskan juga bahwa pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Pendidik berperan penting  mendampingi murid di sekolah sepanjang hari, menuntun mereka untuk mencapai potensi dalam diri setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, hingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaannya.

Tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah menumbuhkan motivasi untuk membangun perhatian berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna.  merencanakan secara sadar pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya). 

Pembelajaran yang memberikan mereka pengalaman untuk dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya.

Begitu pentingnya peran pendidik tersebut maka harus membekali diri dengan kompetensi diri yang salah satunya adalah kompetensi Sosial emosional. 

Hal tersebut didukung penelitian tentang pembelajaran sosial dan emosional menyampaikan bahwa seorang pendidik  yang memiliki kompetensi sosial dan emosional baik lebih efektif dan cenderung lebih tangguh dan merasa nyaman di kelas karena mereka dapat bekerja lebih baik dengan murid.

Sejak lama kesadaran  proses pendidikan menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah menjadi perhatian pendidik.  Kesadaran diawali dari teori Kecerdasan Emosi Daniel Goleman dengan pengembangan  CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) tahun 1995 (www.casel.org) sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE). Konsep PSE berdasarkan berdasarkan kerangka CASEL mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. 

Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional

Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial), membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi), membuat keputusan yang bertanggung jawab.  (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun