Mohon tunggu...
Nikko Putro Trisnantoro
Nikko Putro Trisnantoro Mohon Tunggu... Freelancer - Baru lulus

Menulis opini terkait dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola

Zdenek Zeman Antitesa Sepak Bola Pragmatis

18 Mei 2024   17:09 Diperbarui: 18 Mei 2024   17:17 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zdenek Zeman (Dok: The Gentlemen Ultra)

Pernah mendengar disuatu podcast pundit sepakbola Indonesia "Kalo lu kebobolan 3, tapi lu ngegolin 4 you still win the game" kalimat itu terdengar sangat sering di kalangan pemuda Indonesia di masa kini, tapi tahukah kalian quote seperti ini pernah terdengar di era 90 an oleh seseorang pelatih pembuat kejutan di Serie A di masa itu dengan kalimat "If you score 90 goals then it shouldn't really worry you how many are conceded"

Mungkin dari beberapa kalian mengenal pemain seperti Ciro Immobile, soerang lini depan yang sangat haus gol, Marco Verratti, gelandang pengangkut air yang memiliki ketenangan yang luar biasa dari dribbling dan reaksi dia membawa bola, atau Insigne, cara dia melakukan pleasing melawan Madrid atau Belgia.Ditambah ketiga dari mereka berhasil membawa pulang kembali Piala Eropa 2020  ke Tanah Italia setelah terakhir Italia juara di tahun 1986 . Namun apakah kalian tahu rahasia dibalik keberhasilan mereka ada seorang perokok yang belajar strategi bukan dari sepakbola melainkan olahraga handball, yang membawa nama mereka menjadi pemain kunci Tim Nasional Italia.

Beliau bernama Zdenek Zeman, pria kelahiran Cekoslovakia ini berhasil merevolusi gaya sepakbola Italia yang pragmatis dengan tidak segan menjadi antitesa gaya bermain ala "tembok cina". Bahkan di masa 90-an ada kalimat bernama Zemanlandia, dimana sebutan itu berhasil ditasbihkan kepada beliau ketika Zdenek Zeman berhasil membawa klub Foggia yang dikala itu berjuang dari Serie C menuju Serie A dengan penampilan permainan sepak bola agresif dan menghibur dari pelatih Bohemia ini didasarkan pada formasi 4--3--3.

Di saat menjabat sebagai kepala kepelatihan klub, prestasi Zdenek Zeman tidak begitu mentereng di tanah Italia, di dalam kursi kepelatihan klub tercatat jika beliau hanya menjuarai Serie C Bersama Licata, bahkan prestasi beliau yaitu berhasil menjuarai Serie B Bersama dengan Pescara dan Foggia. 

Meskipun tidak segemilang pelatih-pelatih dikala itu seperti Mourinho, Ancelotti atau Marcelo Lippi yang berhasil membawa piala bergengsi ke pangkuannya seperti piala liga utama atau UEFA Champions League. Bagi beberapa orang dia merupakan seorang pelatih idealis pembawa revolusiner gaya taktikal menuju Liga Italia yang sebelumnya dipandang bermain secara pragmatis dan bertahan, tentu hal tersebut membosankan, Liga Italia sendiri memiliki filosofi sepakbola tradisional yang berbeda dengan sepakbola Inggris yang notabene cepat atau penguasaan bola kuat seperti Spanyol, mereka lebih arah bermain bertahan. 

Hal ini berbeda dengan Zdenek Zeman yang dimana dengan membawa mental pemain gaya permainan menyerang, tentunya pertandingan dibawah asuhan Zdenek Zeman memiliki prinsip pentingnya mencetak lebih dari 1 gol sehingga pastinya menyuguhkan permainan yang sangat menghibur dan atraktif bagi para penikmat sepakbola.

Zdenek Zeman sekarang hanya bisa menikmati sebagian besar kesuksesannya, pencapaiannya yang paling menonjol terjadi pada awal 1990-an ketika ia membawa Foggia masuk ke Serie A dan kemudian hampir masuk ke Piala UEFA dalam kampanye liga utama yang dia tekuni.

Sistem permainan dengan menggunakan formasi 4-3-3 tentu sangat efektif dikala saat itu jarang sekali tim Liga Itlia menggunakannya. Beliau mengatakan sistem ini sebagai geometry, unggul dalam menempati ruang dan menjaga jarak yang benar, ketika masih sedikit digunakan di Eropa dengan memiliki 4 pemain belakang menutup ruang yang lebih baik dengan gaya main pressing lawan dengan model pemain sayap yang sangat tinggi, zona marking, perangkap offside, dan yang pasti gaya permainan full-back yang memiliki tipikal gaya permainan menyerang dibandingkan dengan gaya konvensional. Namun hal ini bisa dibilang sangat beresiko tinggi, gaya permainan ini mungkin akan sungguh indah dan sangat seru bagi penikmat sepakbola namun tanpa adanya skema pemain yang memungkinkan untuk kembali di posisi awal, mereka sangat mudah kebobolan. Hal ini dibuktikan ketika disaat menukangi Pescara, dapat dibilang "against all the odds" dimana mereka juara serie b dengan notabene pemain muda dan pemain yang belum memiliki nama atau antah berantah, namun dari situlah muncul nama-nama seperti Veratti, Ciro dan Insigne. Mereka berhasil mencetak rekor Serie B dengan mencetak 90 gol, dengan angka ini pencapaian Pescara menjadi rekor dengan gol tertinggi meskipun kebobolan banyak, makanya sering kita melihat hasil 4-3, 5-0, 3-2 ketika Pescara dimusim 2011--2012, hal inipun menjadikan banyak suporter tepuk tangan atas pencapaian Zeman dikala itu. Dia pernah mengatakan  My greatest satisfaction is walking out to applause when I lose, hal ini pun menjadikan Zeman merupakan individu yang mementingkan gaya permainan dibandingkan hasil akhir demi menuangkan emosi jiwa di saat pertandingan sepakbola dimula.

Dimasa modern pun beliau berhasil mengenalkan formasi 2-0-8 dikala kickoff sedang dimulai untuk menjadikan permainan menyerah sejak menit pertama dikala beliau menukangi Cagliari melawan Inter Milan, dan yang peling mengejutkan strategi ini berhasil mengalahkan Inter Milan dengan hasil 4-1. Revolusi inilah yang membuat nama Zdenek Zeman selalu dikenang pecinta sepakbola Eropa, khususnya Italia.

Meskipun banyak sekali hasil pertandingan yang tidak memuaskan dibawah anak asuhan Zdenek Zeman, dia telah membawa perubahan dalam penayangan sepakbola di televisi. Dia berhasil menjadikan bahwa sepakbola berhasil menjadi produk yang sangat berkualitas di dalam dunia pertelevisian dan revolusi kepelatihan sepkabola Italia dari hasil pemikirannya yang idealis, terutama dalam penayangan Liga Italia terutama ketika dia berhasil membawa Foggia menuju Liga Serie A di tahun 90 an.

Sekarang beliau sedang menjalani operasi stroke di Februari tahun 2024, lekas sembuh Pak Zeman semoga sehat kembali pak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun