Beberapa hari yang lalu, sepak bola di Asia dikagetkan dengan cerita dari Tim Garuda Muda sebagai tim debutan di perhelatan Piala Asia U23 2024. Bagaimana tidak Tim Garuda Muda berhasil mengalahkan Australia, melumat Yordania, dan memutuskan rekor keikutsertaan Korea Selatan pada ajang Sepak bola Pria di Olimpiade Paris 2024.
Anak asuh Shin Tae Yong berhasil menjadikan Indonesia bagaikan tim kuda hitam yang memberi kejutan di ajang Piala Asia U-23 tahun ini, dengan  membabat tim tim besar di lapangan hijau. Hasil dan statistik yang dibuat oleh Tim Nasional U-23 Indonesia tentu menghilangkan stigma bahwa tim-tim dari Asia Tenggara terlihat inferior, yang sebagaimana seperti biasanya tim-tim dari Asia Tenggara terlihat kecil dan memiliki kualitas yang lebih rendah, hal tersebut selalu dirasakan ketika melawan negara-negara dari Asia Timur atau Timur Tengah.
Indonesia kali ini berhasil melawan kemustahilan, dimana ketika bersandar di antara tim unggulan terendah, dengan berhasil mengalahkan tim-tim unggulan lainnya. Tentunya, apa yang dilakukan oleh Garuda Muda kali ini merupakan salah satu project yang dikerjakan oleh Coach Shin Tae yong beserta jajaran jajarannya, mereka berhasil memadukan kombinasi antara pemain muda yang pernah mengikuti kompetisi SEA Games 2022, AFC U19 2024, dan juga beberapa pemain yang pernah merasakan tim nasional senior dari kompetisi Piala Asia Qatar 2024 hingga Kualifikasi Piala Dunia.
Tentu hasil ini akan menguntungkan tim nasional Indonesia untuk berkompetisi AFC Asian Cup U23 di edisi kedepannya, dalam hal ini kita akan merasakan "long term effect advantage" dimana jika kita lolos, setidaknya kita akan berada di posisi unggulan pot 2.
Mungkin bagi yang tidak mengerti sistem pot, berikut ini akan penulis jelaskan. Pot merupakan salah satu aspek pembagian unggulan tim yang berpartisipasi di kompetisi tersebut. Dalam hal menciptakan grup setiap kali pergelaran kompetisi sepak bola Asia berlangsung, AFC menempatkan keseluruhan tim di beberapa pot (4 atau 5 pot). Negara-negara yang berada di pot 1, biasanya merupakan tim tuan rumah, dan tim terbaik, bisa dikatakan tim unggulan di pergelaran tersebut, sementara di pot 2 terdiri dari tim tim yang mengalami kekalahan di babak 8 besar edisi Piala Asia U23 kali ini, sementara untuk mekanisme alokasi di pot 3 atau pot 4 berisi dari sisanya, yaitu tim debutan atau tim yang gugur di edisi piala asia u-23 tahun ini, mungkin hal ini agak tricky dikarenakan sistem ini bukan mengikuti ranking FIFA, melainkan performa di turnamen AFC Cup U-23, ditambah sepakbola Asia yang masih bersifat medioker atau naik turun.
Seluruh olahraga, pastinya menggunakan sistem unggulan atau seeding, dikarenakan adanya keterbatasan panitia dalam mencarikan grup permianan yang pastinya bersifat limited, tidak mungkin antar tim melawan secara keseluruhan. Maka dari itu, sistem ini memberikan penghargaan atas performa tim di edisi sebelumnya, pastinya akan memberikan keuntungan kepada tim yang memiliki sejarah atau prestasi terbaru. Maka dari itu Pencapaian Indonesia U-23 pada edisi Piala Asia U23 2024 di Qatar dibawah asuhan Shin Tae Yong kali ini perlu diapresiasi, dengan menjadikan mereka berhasil merungkuh 1 tempat di semifinal. hal ini akan menguntungkan tim nasional U23 Indonesia di edisi kedepan dimana, kita akan berada di tempatan antara pot 1 atau 2.Â
Tentu dengan kata lain, kita apabila berhasil meladeni Kualifikasi Piala Asia U-23 di edisi kedepan, akan mendapatkan grup dengan lawan yang lebih mudah, bahkan kita bisa saja kembali 1 grup dengan rival tetangga kita baik Malaysia, Vietnam, ataupun Thailand. Hasil ini tentunya akan mempermudah skuad Tim Nasional U-23 di edisi kedepan, maka dari itu diperlukan konsistensi yang dibangun oleh federasi untuk menjaga ritme rekor yang dibangun di edisi tahun ini, hal ini tentunya sangat diuntungkan bagi Garuda Muda apabila mendapatkan lawan yang "agak" lebih mudah di awal atau grup, dengan begitu pastinya konsistensi ritme kemenangan yang di dapat kita bertanding akan tumbuh kedepannya. Tidak bertemu seperti negara negara Jepang atau Uzbekistan tentunya tidak akan menimbulkan shock therapy bagi pemain di depan. Maka dari itu mentalitas dan moral akan terbentuk lebih mudah ketika menang di laga awal di edisi kedepan.Â
"Advantage" yang telah menjadi hasil kerja keras Coach Shin Tae Yong dapatkan bersama dengan Tim Nasional U-23, tentu merupakan pekerjaan penting bagi federasi untuk pintar-pintar dalam mencari celah di keuntungan ketika Indonesia bersandar di kursi unggulan tinggi, seperti pembangunan pemain muda yang lebih masif atau konsistensi performa Tim Nasional U-23.
Terus terbang tinggilah Garuda Muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H