Sisi lain dari kehidupan perkotaan.
Pandangan mata kita hanya melihat gedung dan bangunan-bangunan sesak, jalanan yang macet, dan banyaknya kendaraan.
Di sisi lain kehidupan seorang keluarga tidak seperti itu. Adalah pak Udin, seorang yang sehari-harinya bekerja sebagai penadah barang-barang bekas.
“Saya sehari-hari ya begini, mulai dari jam 7 atau 7:30 sampai sedapetnya aja” tutur pak Udin.
“Wilayah kerjanya ya disekitar perumahan ini saja, nanti hasilnya dikumpulin terus disetor ke bos, ada yang mengolah lagi”
Ngejual hasil kumpulan barang-barang bekasnya perhari pak?
“Oh ngejualnya sih gak ditentuin, kadang-kadang ada yang sampe 20 hari baru di jual gitu. Terus dipisahin kelompok-kelompoknya yang kardus sama kardus, yang plastik ya plastik”
Kalau botol-botol bekas masih bisa dijual gak sih pak?
“Masih, masih bisa kalau botol”
Harganya relative atau sama semua?
“Beda-beda, ada yg 1000 perkilo, 1200 perkilo, sekarang harganya lagi jatuh, jadi ya segitu aja”
“Saya punya 5 anak yang paling tua umurnya 30th, Alhamdulillah sudah bekerja, yang paling kecil baru mau masuk SMP” sambungnya.
![13713840951504830694](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552cdda76ea8344f608b4568.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI