Mohon tunggu...
dearni natalia
dearni natalia Mohon Tunggu... Lainnya - ha

still believe

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kehidupan Setelah Masuk Sekolah Tinggi Teologi

27 September 2024   11:41 Diperbarui: 27 September 2024   11:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Besok, 28 September 2024 dua bulan sudah saya berada di sekolah tinggi Teologi ini. Pertama kali tiba di tempat ini saya disambut hangat oleh orang-orang yang sudah terlebih dahulu berada di tempat ini. Ini kali pertama saya hidup berasrama, kesan pertama yang diberikan oleh orang-orang di tempat ini sangat memenuhi harapan saya, tetapi seiring berjalannya waktu saya sadar bahwa kehidupan di tempat ini tidak seperti pemikiran saya. Saya sadar akan hal itu bahwa di tempat ini kami semua sama-sama dibentuk, sama-sama belum menjadi apa-apa. Di tempat ini perlahan saya bisa meninggalkan kehidupan lama saya yang buruk, di tempat ini secara tidak langsung saya diajar untuk dapat mengendalikan diri saya. Bertemu dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, beda sifat, dan bahkan beda suku, mengajarkan saya bahwa saya harus lebih banyak lagi belajar untuk mengerti orang-orang yang juga berada di luar sana. Saya bersyukur, Tuhan menghantarkan saya di tempat ini, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari orang-orang di tempat ini.

Bagaimana satu dengan yang lain dapat saling menghargai dan saling memperdulikan. Di tempat ini diajarkan bagaimana kita bisa bertumbuh bersama. Terkadang ada saja orang-orang yang dapat merangkul saya di tempat ini, tetapi tidak sedikit juga orang-orang yang menurut saya sepantasnya tidak layak di tempat ini, memberitakan yang demikian tetapi orang tersebut tidak dapat mencerminkan apa yang ia beritakan.

Terkadang saya merasa jengkel, bagaimana seorang yang mungkin sudah mengalami pertumbuhan, proses di tempat ini tetapi malah melakukan yang tidak sepatutnya untuk dilakukan. Tetapi dibalik itu semua, saya menyadari bahwa melalui orang-orang itu, Tuhan ingin membentuk saya. Tuhan melihat kehidupan saya yang dahulu sama seperti mereka dan mungkin Tuhan ingin mengubah kehidupan saya melalui penglihatan saya terhadap kehidupan mereka. Kiranya di tempat ini saya dapat semakin bertumbuh sehingga berbuah dan dapat menjadi pribadi yang baru yang benar-benar meninggalkan kehidupan saya yang lama dan hidup seturut dengan apa yang berkenaan dihadapan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun