Punya teman yang cadel? Atau diri Anda cadel?
Saya cadel. Cadel adalah istilah yang disebut untuk seseorang yang tidak bisa bilang huruf R. Mungkin bagi Anda, cadel adalah hal biasa yang tidak terlalu berpengaruh dalam sosialisasi. Tapi tidak seperti itu, cadel bisa menghambat sosialisasi kalian dengan masyarakat lain. Dan saya tipe cadel yang mengucapkan huruf R seperti huruf L. Dan itu mempeesulit saya untuk berbicara dengan orang-orang baru. Bagi teman-teman saya yang sudah biasa mendengar kecadelan saya mungkin sudah terbiasa, tapi bagaimana jika saya bertemu orang baru?Â
Untuk berbicara dengan orang baru saya harus mencari kata lain agar obrolan tetap dapat dimengerti satu sama lain. Tak sedikit orang yang tidak mengerti dengan apa yang saya bicarakan sehingga saya memelurkan teman untuk men-'translate' apa yang saya maksud.Â
Awalnya saya marah, kesal, sedih, kecewa dengan kecadelan ini. Saya menganggap ini adalah kekurangan. Saya tidak bisa bangkit karena cadel ini. Saat duduk di bangku SMP atau SMA saya tidak berani mengikuti ekstrakulikuler yang berbau mengenai komunikasi. Karena saya sudah yakin sekali saya akan mempermalukan diri saya sendiri.
Suatu saat, saya dibangkitkan oleh teman-teman saya yang saya sebut mereka dengan 'unknown'. Saya dipaksa untuk mengikuti ekstrakulikuler Theater. Saya disuruh bangkit dengan kekurangan saya. Dan di Theater itu saya dapat mewujudkan kalau cadel itu tidak merupakan kekurangan saya. Bahkan cadel adalah suatu kelebihan saya, suatu identitas saya.
Saya bangkit dari cadel yang saya anggap kekurangan itu, dan membuat cadel menjadi suatu kelebihan saya. Dan sekarang, saya seseorang yang bangga terhadap kecadelan saya. Karena menunjukkan identitas saya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H