Terbuai romantika alunan lembut di hati, Cinta tidak mengambil pena untuk mengalirkan syair di kertas. Dunia digital dapat menyimpan nyanyian hati Cinta.
Lelaki itu memandang Cinta dengan keinginan dan permohonan, wajah Cinta menatap ke bawah, tersipu malu, perasaan ingin menyambut dan tersenyum namun daya meninggalkan dirinya dan bersembunyi sambil menyaksikan Cinta ibarat bunga lemas dalam genggaman sang lelaki.
Dia membuat hati saya berdebar, eja Cinta.
Pemberani. Lelaki itu menarik tangan Cinta yang tambah mengejutkan diri Cinta, “huh!”, seperti dilompati kodok di dada.
Tangan Cinta dikecup dan lelaki itu berucap,
“Saya mencintaimu... ingin.... “
Tangan Cinta yang lain mendekat pada bibir Sang Lelaki, Cinta ingin menghentikannya, tidak melanjutkan yang hendak disampaikan.
Dengan saling bertatapan mata... Dia dan Cinta berbahasa dengan Rasa.
“Jika malam ini engkau menjadi milikku, saya akan menjadi Pangeran di impianmu, membawamu ke Istana hatiku...”
“Saya milikmu... didamba dan disayangi”.
*the sacred spell has been cast... let love flows freely.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H