30 Agustus 2014, Denpasar – Apakah anda suka memelihara ikan? Saya mempunyai kisah lucu waktu memutuskan membeli seekor ikan hias di tahun 2006, ingin punya teman di rumah. Pedagang tidak menjual aquarium dan peralatan lainnya. Sepulang di rumah, saya menemukan hanya tupperware besar untuk mewadahi ikan berwarna biru kecil. Rencana disertai dengan deadline, jika ikan ini mampu hidup, saya akan memeliharanya. Paling tidak, saya terhibur dengan ikan lucu diam atau berputar di ruang kolam tersempit.
Pada hari ketiga, saat bangun dari tidur, naluri pertama adalah menjenguk ikan itu dan terkagetkan dia berbaring di lantai dan dikerumuni oleh semut. Apakah dia sudah mati? Naluri menggerakanku untuk mengembalikannya di air, apakah dia masih hidup?
Rasa lega memenuhi dada yang tersesak karena sedih, melihat ekornya mulai bergerak dan pelan badan pun mengikuti. Horeeey, dia masih hidup! Ikan kecilku yang tangguh.
Sejak peristiwa itu, saya pergi kemana, tidak malu membawa ikanku di tupperware. Teman-temanku tidak menertawakanku ketika saya menceritakan alasannya.
Perasaan ikatan emosional dengan hewan pernah disaksikan pada saudara lainnya, adik kandung memelihara anak ayam, kami tidak merasa terganggu dengan suara anak ayam, “kwiiittt, kwiiiit, kwitttt”, bunyi itu terdengar merebak di rumah kami, kayak piring musik rusak, itu saja yang terdengar sepanjang hari.Suatu waktu, suara yang sudah akrab di telinga itu tidak terdengar sama sekali, disertai dengan adik saya yang bingung mencarinya, kami mengkhawatirkan anak ayam itu dimakan tikus. Adik saya seteres, kecemasan di wajah berubah yang mereflesikan kesedihan mendalam sampai menitikkan air mata. Tiba-tiba, suara anak ayam itu membangkitkan gairah di wajahnya, “kwittt, kwittt, kwittt”, kami kebingungan mencari sumber suara pengharapan. O’ dia itu masuk di lubang.
Ikan Koi Silver 2012
Kepengen memelihara ikan lagi, saya membeli tiga ekor dan aquarium berukuran lebih besar dari ukuran paling kecil yang tersedia di tempat penjualan ikan dan aquarium. Setahun lewat, saya syok dua ikan mati. Saya beli lagi, satu ikan koi berwarna-warni, ukurannya lebih kecil. Maklum, ikan-ikanku jadi eksperimen mandala. Dalam benak, mandala bisa menyehatkan atau mempercepat pertumbuhan. Sudah lewat satu tahun, ikanku tidak pernah membesar dengan ukuran yang signifikan, tidak ada efek mandala yang menggembirakan.
Juli 2014
Dengan keberhasilan satu jenis mandala, sekiranya mandala bisa berefek pada ikan saya. Makanan ikan habis, saya membeli stok baru dan gambar mandala itu ditempel di bagian luar.
Sudah sebulan lewat, rajin memberi makanan pada ikan dengan program 3x makan sehari, setiap 6 jam. Perasaan pertama bingung, kok butir-butir makanan ikan besar, tidak sama dengan makanan ikan sebelumnya, apakah bisa masuk di mulut ikanku? O’ tidak masalah, dilahap habis.
14-Agustus 2014
Setelah membersihkan aquarium, saya memotret sepasang ikan koiku dan mandala fish feed. Sejak membeli makanan ikan, saya belum mendokumentasikan dalam foto.
30-Agustus 2014
Dari kemarin malam saya mengamati ikan-ikan, apakah ukurannya memanjang ya? Ah, saya takut salah berteori, besok hari saya harus potret agar penampakan lebih terang.
Tadi pagi langsung memindahkan ikan di luar kamar, para ikanku sudah tahu jadwal photoshooting karena kemarin saya sudah memberitahukan, “besok, kita photoshooting ya. mau ya?”.
Nah, bagaimana membuktikan ukuran membesar dengan dua angle foto yang berbeda?
Berapa kali mencoba, tidak paham caranya membuktikan. Sampai,
Ukuran dasar aquarium itu harus sama. Tarik satu foto yang lebih kecil untuk semampai dengan ukuran dasar pada foto lain.
Apakah ini benar, ikan saya membesar dalam 2 minggu dengan ukuran kurang dari 1 inci, karena mandala fish feed? I don’t know. Perlu observasi dan dokumentasi foto pada bulan berikutnya.
Keterangan
Terapi mandala adalah jenis alternatif terbaru yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Dengan menghadirkan testimonial pada beberapa kasus penyakit medis dan efektivitas mandala lainnya, tujuan berikutnya adalah pengujian langsung oleh pakar dan ahli di bidang sains dan medis, mewawancara pasien atau mencoba pada pasien baru. Efektivitas mandala pada alat seterika, air, minuman dan makanan memerlukan test laboratorium. – NS
Photo: milik pribadi Niki Saraswati
Bacaan Lain: Mandala Rgweda, Sejarah Hindu-Buddha , Dimensi Keempat dalam Spiritual dan Energi Mandala
Pembuktian lain:
1. Efektivitas Mandala pada Alat Teknologi, Seterika: Mandala and The Third Iron Lady, Stiker Ajaib di Seterika yang Menghaluskan Baju
2. Efektivitas Mandala pada Minuman: Mandala Merubah Rasa Kopi Saset ABC Plus
Mandala Merubah Rasa Kopi Saset Gooday
Mandala Merubah Rasa Kopi Saset White Koffie Luwak
Mandala Merubah Rasa Kopi Tubruk
Mau Coba, Efek Mandala pada Wine, Beer dan Whiskey?
3. Efektivitas Mandala pada Kesehatan: Nury, Penderita Kanker dan Fisioterapi Mandala
Efektivitas Mandala pada Penyakit Kulit 10 Tahun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H