Pada masa pandemi COVID-19 ini, hampir semua jenjang sekolah yang ada di Indonesia mulai menerapkan sistem online, terutama bagi jenjang sekolah dasar.Â
Sistem pembelajaran online pada jenjang sekolah dasar ini dirasa kurang efektif karena siswa pada jenjang sekolah dasar belum dapat mengoperasikan smartphone dengan baik dan benar, mereka masih memerlukan orang tua dalam proses belajar menggunakan sistem online, sedangkan pada beberapa anak kedua orang tuanya harus bekerja.Â
Permasalahan seperti diatas dapat menyebabkan kekosongan jam belajar anak sehingga anak dapat kehilangan semangat belajarnya. Guna mengantisipasi hal tersebut, Model Pembelajaran Sejarah Asik dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk tetap mengajak anak belajar sejarah dengan cara-cara yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Nike Sukmawati mahasiswa KKN UNDIP mengajak anak-anak menonton film berjudul “10 November( BattleOf Surabaya ) pada 20 Januari 2021  Film ini mengisahkan seorang anak berusua13 tahun bernama Musa. Untuk membantu perjuangan Indonesia, Musa bekerja sebagai kurir Residen Sudirman , melakukan perjalanan di belakang garis Sekutu dan Jepang. Dimana film ini mengisahkan terjadinya pemberontakan 10 November di Surabaya.
Setelah menonton film dilanjutkan dengan memberikan materi dan berdiskusi. Melalui diskusi ini dapat dilihat sebagian anak-anak sudah memahami peristiwa 10 November di Surabaya.
Melalui metode pembelajaran sejarah asik ini diharapkan dapat mengisi kekosongan jam belajar anak-anak akibat pandemi ini. Selain itu melalui nonton film ini anak-anak dapat mengetahui perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H