harmonisasi hukum kembali diuji
kini untuk kesekian kali keadilan kehilangan taji
mengakar pada setiap sendi, merongrong raga dimensi
pertanyaan mengapa silih berganti
hingga komedi pun mengakuisisi
turunlah derajat yang katanya tegak
tumbanglah sinergi dari rangkaian jejak
kemana hilangnya citra diri
yang katanya mampu berdiri bersama mereka yang terasa terkhianati lagi terdzolimi
ini bukanlah soal sebaiknya
tapi bagaimana moral dipertanyakan
ketajaman dan ketegasan seakan melentur
usaha pitutur terasa kabur
mata kita mata untuk semua
semua melihat lagi mendengar
namun tiap kali satu kata luput seakan surut
kini tegaknya kedaulatanmu  hilang bentuk
tiada lagi runcing hingga terasa hening
tiada lagi mengikat hingga terasa cacat
dan tiada lagi tegas hingga terasa naas
padamu yang kini kehilangan taji
masihkah kredibilitasmu tersaji
dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H