di mata kaki gunung setumpuk rindu menjelma
pada pusaran yang nampak sama
pada tiap sisi yang nyata seirama
kali ini entah untuk berapa kali
setiapnya silih berganti dalam benak
nyata pekat yang diharap memudar, terasa memuncak penuhi kalbu
kombinasi perasaan
terbungkus wahana dalam indah pemandangan
kali ini lagi, entah untuk berapa kalinya
dominasi sesal dan agh,,, tertahan rasa senang yang kian menyatu
dalam setiap perjalanan
jumpai ragam mimik seri seri
tiap diri punya tuju dan singgahan sendiri
membawa rasa akuisisi hati
diri yang dipacu untuk selalu kuat kadang menepi
lagi
dalam setiap perjalanan
akan selalu ada harap yang didekap
pelupuk yang rindu akan peluk
pada nyata batin yang haus akan pupuk
semua dibentuk untuk merasakan yang sama
menjadi berbeda perihal cara menerima
dalamnya nikmat terkadang menjadi penat
untuk setiap nya yang dicerca laknat
ini perjalanan
siapkan ragam perwajahan
buat sisi empati diri tergugah
menjadi hal yang lumrah ketika bungah di jarah
akan pasti sebuah senyum, terurai ketika tiap-tiap rupa
bertemu di ujungnya