Mohon tunggu...
NikeRosdiyanti
NikeRosdiyanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Manusia Balik Layar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berkat Melekat

28 Oktober 2019   08:59 Diperbarui: 28 Oktober 2019   09:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggelitik dengan kata
Merayu dengan tatap mata
Rapuhmu hiasan bagi jalanan
Rupamu perindah kekosongan

Berandai aku mengecil
Sepertinya engkau hutan bunga
Pitutur yang terucap, tak bisa kelabuhi mata meski sekejap
Kamu nampak cakap, meski kadang lenyap dalam sekali sepak

Tak menanti
Tapi hadirmu menghiasi
Tak tertanam
Tapi tumbuhmu menyatu dengan alam

Kamu harmoni
Menciptakan dimensi dalam hati
Ada sisi yang kamu isi
Tak banyak tapi melekat
Tak kurang layaknya berkat

Kamu berkat melekat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun