Marshel Widianto adalah seorang pelawak atau komedian Indonesia yang terkenal lewat acara Stand Up Comedy Academy. Akhir-akhir ini, nama Marshel Widianto ramai diperbincangkan, pasalnya Ia resmi diusung oleh Gerindra untuk maju menjadi wakil walikota Tangerang Selatan.
Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia karena latar belakang kehidupan dari sang pelawak tersebut. Marshel Widianto merupakan mantan kurir narkoba. Di sisi lain, latar belakang pendidikan Marshel Widianto juga menjadi sorotan karena Marshel Widianto diketahui hanya mengenyam pendidikan sampai bangku SMK saja. Â Akibat jejak digitalnya tersebut, banyak masyarakat yang kontra ketika Ia dicalonkan menjadi calon wakil walikota Tangerang Selatan.Â
Bukan hanya masyarakat atau netizen saja yang pro kontra terhadap Marshel Widianto tetapi kalangan artis, influencer, bahkan teman-temannya juga menentang keputusan Gerindra mencalonkan Marshel Widianto. Salah satunya adalah artis terkenal Nikita Mirzani. Bukan hanya tidak setuju, Nikita Mirzani bahkan membongkar keborokan Marshel Widianto agar warga Tangerang tidak memilihnya di Pilkada. Nikita Mirzani mengaku tidak mendukung langkah Marshel Widianto karena kepribadiannya yang dianggap kurang pantas untuk memimpin warga Tangerang Selatan. Airin Rachmi Diany selaku mantan walikota Tangerang Selatan juga turut mengomentari dan memiliki pandangan tersendiri terkait pencalonan Marshel Widianto. "Semua orang punya hak untuk maju dalam kontestasi" ujar Airin yang menyerahkan kepada masyarakat Tangerang Selatan untuk memilih sosok pemimpin.Â
Banyaknya kritikan serta sindiran dari orang terdekat membuat Marshel Widianto buka suara, "Itu (kritik) adalah bisa dibilang apa yang selalu dilakukan oleh para stand up komedian ketika dia respek dengan orang yang dibicarakan, itu sama saja dengan roasting lah istilahnya. Ketika kita roasting mereka berarti respek orang yang diroasting," kata Marshel di Kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tetapi, meskipun banyak yang kontra, masih ada yang pro terhadap Marshel Widianto, di mana masyarakat beranggapan bahwa setiap orang itu memiliki jejak digital yang berbeda-beda dan setiap orang pasti bisa berubah menjadi lebih baik. Wakil ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengajak semua pihak untuk tidak pandang remeh komedian Marshel Widianto karena Ia menganggap bahwa Marshel Widianto memiliki pemikiran yang kritis.
Namun pada akhirnya, Gerindra membatalkan usungan Marshel Widianto di Pilkada Tangsel karena Riza selaku calon walikota mendapatkan tugas lain sehingga pencalonan Marshel Widianto juga dibatalkan dan dialihkan kepada Benyamin Davnie-Pilar Saga.Â
Menjadi seseorang yang berpengaruh di ranah politik memang harus memiliki jejak digital yang baik serta memiliki pengalaman yang luas. Akibat hal ini, Marshel Widianto panen hujatan dan cacian dari masyarakat Indonesia karena Ia terjun ke dunia politik dengan jejak digital yang negatif. Masyarakat menilai Marshel Widianto tidak layak mencalonkan dirinya karena seorang pemimpin itu harus mencerminkan hal baik kepada rakyatnya. Padahal dengan jejak digitalnya, banyak masyarakat yang ogah-ogahan untuk memilihnya pada pemilihan walikota/wakil walikota Tangerang Selatan.
Seseorang yang layak untuk masuk ke dunia politik adalah seseorang yang memiliki integritas, visi, dan dedikasi untuk melayani masyarakat. Bukan semata-mata hanya karena tokoh terkenal dan memiliki banyak kenalan. Karena pada dasarnya, seorang pemimpin harus bisa mencerminkan hal baik kepada rakyatnya dan dapat menciptakan perubahan yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H