Mohon tunggu...
Niken Wulandari
Niken Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Menulis Menggunakan Tangan

8 Januari 2024   14:53 Diperbarui: 8 Januari 2024   15:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang memanjakan manusia dengan kemudahan teknologi, kini kegiatan sederhana seperti menulis menggunakan tangan mungkin terlihat seperti kebiasaan lama yang perlahan tergeser. Keyboard dan layar sentuh telah menjadi teman beraktivitas sehari-hari, mengambil panggung utama dan meraih dominasi dalam dunia komunikasi dan pencatatan informasi. Namun, di balik gemerlap teknologi ini, mungkin terdapat suatu hal yang telah terlewatkan mengenai hal baik dan efektivitas yang terkandung dalam setiap goresan pena atau pensil.

Menulis dengan tangan tidak hanya suatu kegiatan konvensional namun lebih daripada itu. Menulis merupakan manifestasi kreativitas seni yang terhubung erat dengan proses berpikir dan ekspresi diri. Dalam upaya untuk mengeksplorasi makna sejati dari menulis menggunakan tangan, setiap orang akan memasuki dunia di mana setiap tinta yang mengalir menggambarkan lebih dari sekadar kata-kata, melainkan juga pemahaman mendalam dan kreativitas yang tak terbatas.

Di dalam dunia pendidikan, menulis menggunakan tangan efektif untuk pendalaman materi dan peningkatan daya ingat siswa dalam proses belajar mengajar. Menulis dengan tangan dapat membantu siswa dalam memahami dan meresapi materi yang telah diajarkan secara lebih mendalam. Proses menulis yang melibatkan gerakan tangan secara langsung berkaitan dengan penciptaan memorabilia otak yang lebih kuat, sehingga membantu siswa dalam hal mengingat informasi secara lebih baik.

"Biasanya anak itu akan menyalin dari apa yang telah mereka lihat dan mereka baca. Dari menyalin materi dan menuangkannya dalam bentuk catatan tulisan, hal itu dapat menjadi bahan pengingat apa yang telah mereka baca dan pelajari sebelumnya. Namun, daya tangkap masing-masing anak itu berbeda-beda. Mungkin memang ada yang daya tangkapnya cepat jadi dia dapat lebih mudah mengingat, ada juga yang harus beberapa kali menulis atau membaca terlebih dahulu baru bisa mengingat." Ujar Ina Martiningsih, S.Pd., Guru SDN Lebak Bulus 01 Pagi.

Dalam artikel yang berjudul "Rahasia Kebiasaan Daya Ingat Kuat Para Jenius" menuliskan bahwa, salah satu media yang dapat membantu untuk meningkatkan daya ingat adalah dengan melakukan kegiatan mencatat di atas kertas. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 29.500 orang yang memiliki kemampuan daya ingat tinggi. Hal yang sama juga dibahas dalam penelitian yang dilakukan oleh Rostikawati pada tahun 2009. Di dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa, salah satu usaha untuk meningkatkan daya ingat adalah dengan melakukan pencatatan pada saat melakukan pembelajaran di sekolah.

Tak hanya menjadi salah satu media yang dapat membantu pemahaman dan daya ingat otak, menulis dengan menggunakan tangan juga memiliki manfaat lain seperti munculnya kreativitas dalam diri manusia. Setiap goresan pena atau pensil menjadi bentuk ekspresi pribadi yang melampaui batasan teknologi. Proses merasakan getaran pena di kertas, mengatur jarak antar huruf, dan menciptakan bentuk karakter dengan jari-jari merupakan akses untuk membuka pintu ke dunia kreativitas yang lebih mendalam. Seakan-akan, setiap tinta yang mengalir merangkai jalinan ide dan imajinasi, menciptakan karya yang tak hanya bersifat fungsional, melainkan juga memancarkan keunikan dan kreativitas yang hanya dapat dihasilkan melalui tangan manusia.

Dengan menulis menggunakan tangan, setiap orang tidak hanya mencetak kata-kata, tetapi menciptakan karya seni yang melibatkan sentuhan emosional, membuktikan bahwa kreativitas sejati tidak hanya berasal dari pikiran, tetapi juga dari keintiman antara tangan dan kertas yang menjadi medianya.

Hal tersebut divalidasi oleh Sudarsih S.Pd., Mantan Kepala Sekolah SDN Lebak Bulus 02 Pagi. Beliau mengatakan bahwa "Frekuensi yang digunakan ketika menulis itu lebih lama. Jadi, dengan menulis menggunakan tangan dapat memancing imajinasi seseorang." Ujarnya.

Sebuah tim peneliti dari Universitas Greifswald di Jerman telah melakukan pengamatan terhadap jaringan otak manusia yang berkolaborasi ketika mereka tengah melakukan kegiatan menulis. Penelitian yang dipimpin oleh Martin Lotze ini menghasilkan temuan yang menunjukkan bahwa menulis dapat meningkatkan tingkat kreativitas manusia. Temuan yang dilaporkan oleh Carl Zimmer pada tahun 2014, menambah penguatan terhadap studi yang pernah dilakukan sebelumnya kepada sejumlah penelitian lain yang telah mengaitkan kegiatan menulis dengan peningkatan aspek kreatif.

Sementara itu, penelitian serupa yang dilakukan oleh Siegert pada tahun 1999 melibatkan pencatatan mimpi yang dialami oleh partisipan penelitian. Para peserta diminta untuk menuliskan secara tertulis pengalaman mimpi mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa melalui kegiatan menulis, kreativitas pelaku meningkat secara signifikan. Tidak hanya merangsang perkembangan pemikiran kreatif, tetapi juga menulis mengenai pengalaman mimpi membuka wawasan lebih dalam terkait dengan pemikiran alam bawah sadar. Temuan dari kedua penelitian ini mengindikasikan bahwa menulis tidak hanya sekadar aktifitas fisik, melainkan juga merupakan suatu metode efektif untuk memperluas dan meningkatkan dimensi kreativitas manusia.

Dalam merangkai kata melalui goresan tangan yang sederhana, banyak bukti yang ditemukan mengenai efektivitas menulis dengan tangan. Tak hanya sebuah keterampilan praktis, menulis dengan tangan merangkum sejuta potensi, dari meningkatkan pemahaman hingga memperkaya kreativitas tanpa batas. Dalam kehidupan yang semakin dipenuhi teknologi, mari menolak lupa bahwa kekuatan merangkai huruf secara manual mampu membuka pintu menuju dimensi-dimensi tak terduga, di mana pemikiran mendalam dan kreativitas merajut jalinan yang membentuk inti dari setiap tulisan kita. Sebuah pengingat bahwa dalam keindahan kesederhanaan menulis tangan, terdapat efektivitas yang tak terukur dan kekayaan yang tak ternilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun