Mohon tunggu...
Niken Vina Vivi Aristiya
Niken Vina Vivi Aristiya Mohon Tunggu... Perawat - Universitas Airlangga

Mahasiswa Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Identitas Budaya Lokal dan Pengaruh Budaya Luar Pada Generasi Gen Z

22 Agustus 2024   22:29 Diperbarui: 23 Agustus 2024   01:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya lokal adalah warisan yang telah terbentuk dari generasi ke generasi, mencakup nilai, tradisi, bahasa, seni, dan cara hidup yang unik bagi suatu komunitas. Namun, saat ini, budaya lokal mengalami krisis identitas, terutama di kalangan Generasi Z (Gen Z). Krisis ini disebabkan oleh pengaruh budaya luar yang begitu kuat, terutama melalui media sosial, hiburan, dan teknologi global.

Krisis identitas budaya lokal terjadi ketika nilai-nilai, tradisi, dan praktik budaya yang diwariskan oleh leluhur mulai terlupakan atau tidak lagi dihiraukan oleh generasi muda. Fenomena ini diperparah oleh beberapa faktor

Globalisasi dan Teknologi: Kemajuan teknologi dan globalisasi telah membuka pintu lebar bagi masuknya budaya luar. Media sosial dan platform hiburan internasional, seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, memperkenalkan gaya hidup, mode, musik, dan bahasa asing yang dengan cepat menjadi tren di kalangan Gen Z.

Minimnya Pendidikan Budaya: Banyak sekolah dan institusi pendidikan yang kurang memberikan perhatian pada pengajaran budaya lokal. Pendidikan formal lebih menitikberatkan pada materi-materi akademis dan internasional, sehingga warisan budaya lokal kurang dikenalkan.

Perubahan Gaya Hidup: Gaya hidup modern yang serba cepat membuat generasi muda lebih tertarik pada hal-hal yang instan dan populer. Budaya lokal yang mungkin dianggap kuno atau membosankan, sering kali tidak sesuai dengan dinamika ini.

Generasi Z dan Preferensi terhadap Budaya Luar

Generasi Z, yang tumbuh di era digital, sangat dipengaruhi oleh tren global. Mereka cenderung mengadopsi gaya hidup, mode, dan nilai-nilai dari budaya luar, karena dianggap lebih modern dan relevan. Misalnya, penggunaan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari, mengikuti tren mode barat, atau lebih mengenal musik K-pop daripada musik tradisional.

Namun, kondisi ini tidak sepenuhnya negatif. Pengaruh budaya luar bisa membawa inovasi dan kreativitas baru. Masalahnya, ketika budaya luar ini terlalu mendominasi, identitas budaya lokal bisa tergerus dan akhirnya menghilang.

Solusi Mengatasi Krisis Identitas Budaya

Untuk mengatasi krisis identitas budaya lokal di kalangan Gen Z, perlu dilakukan beberapa langkah strategis:

Pendidikan dan Pengenalan Budaya: Kurikulum pendidikan harus lebih menekankan pada pengajaran budaya lokal. Sekolah-sekolah bisa mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada seni tradisional, bahasa daerah, dan sejarah lokal. Generasi muda perlu diberi pemahaman bahwa budaya lokal adalah bagian penting dari identitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun