Neraca pembayaran merupakan alat penting yang menilai kesehatan ekonomi suatu negara dalam konteks global. Di Indonesia, Neraca pembayaran tidak hanya mencerminkan transaksi ekonomi internasional seperti impor dan ekspor, tetapi juga menyoroti beberapa integrasi negara yang lebih luas dalam ekonomi global. Di masa globalisasi yang ditandai dengan pergeseran tren investasi dan modal, Neraca pembayaran merupakan indikator utama yang digunakan untuk menilai dampak kebijakan ekonomi dan stabilitas keuangan suatu negara. Salah satu isu terpenting yang dihadapi Indonesia adalah ekspansi ekonomi global. Neraca perdagangan Indonesia dapat mengalami defisit jika permintaan untuk produk ekspor ditolak, yang akan berdampak jangka panjang pada Neraca pembayaran. Defisit kepanjangan dapat menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap impor, sehingga perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan daya ekspor dan mengurangi ketergantungan pada barang di luar negeri.
Peran pemerintah sangat penting dalam situasi ini. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, kebijakan moneter yang bijaksana diperlukan. Untuk menarik investasi asing dan mengurangi risiko volatilitas nilai tukar, bank Indonesia harus memiliki kemampuan untuk mengukur suku bunga dan intervensi pasar. Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar global, kebijakan fiskal yang mendukung pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur juga sangat penting. Selain itu, digitalisasi mengubah neraca pembayaran secara signifikan: kemajuan dalam teknologi informasi memungkinkan transaksi ekonomi berjalan lebih cepat dan lebih efisien, yang menghasilkan peningkatan volume ekspor dan peningkatan neraca perdagangan. Namun, untuk memanfaatkan peluang yang ada, pelaku ekonomi juga harus berubah.
Indonesia mempunyai potensi besar untuk memanfaatkan globalisasi sebagai peluang, meski terdapat beberapa hambatan. Indonesia dapat memperbaiki posisi pembayaran neraca dengan memanfaatkan teknologi digital dan memperkuat koordinasi kebijakan moneter dan fiskal. Misalnya, defisit perdagangan dapat dikurangi dengan memberikan insentif kepada industri lokal untuk meningkatkan ekspor. Selain itu, Indonesia harus terus memperhatikan kemajuan ekonomi dunia dan menyesuaikan kebijakannya sesuai dengan situasi. Arus modal dan investasi ke dalam negeri dapat dipengaruhi oleh iklim global . Oleh karena itu, agar tidak terlalu bergantung pada satu sumber, strategi diversifikasi sumber pendapatan dari sektor-sektor lain juga harus dipertimbangkan.
Terakhir, neraca pembayaran berfungsi sebagai pengukur kesehatan ekonomi dan dasar untuk kebijakan yang lebih efisien. Pemerintah dapat menggunakan data neraca pembayaran untuk membuka kebijakan perdagangan luar negeri dan membuat rencana pertumbuhan berkelanjutan .
Kesimpulannya, neraca pembayaran Indonesia memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan yang muncul di era globalisasi. Untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran dan tetap kompetitif di panggung dunia, kebijakan moneter, fiskal, dan pemanfaatan teknologi harus bekerja sama.
Penulis :Â
Niken Tri Hidayati -- Prodi Studi Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H