Mohon tunggu...
Niken Tf Alimah
Niken Tf Alimah Mohon Tunggu... -

Niken Tiara Fithri Alimah. Seorang sisten dosen (2004-2008) yang resign 2 bulan setelah diangkat sebagai Kasubdiv Pelayanan Akademik di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010, dan beralih profesi menjadi ibu rumah tangga.\r\n\r\nIstri dr. Hari Nugroho dan ibu dari Hanif Abdurrahman (2 tahun) ini sedang belajar menjadi ibu rumah tangga profesional sambil menekuni proyek-proyek penulisan bukunya dan menggerakkan Toko Salatiga: Toko Online Utama di Salatiga sebagai mompreneur (http://tokosalatiga.blogspot.com). \r\n\r\nAktif di Komunitas Popok Kain (Kompoka), Recommended Online Shop, Institut Ibu Profesional (www.ibuprofesional.com) dan http://nikentfalimah.wordpress.com.\r\n\r\nTulisan-tulisan yang telah diterbitkan antara lain adalah: Bete Boleh, Tapiii.. (Suara Merdeka), Helmnya, Pak! (readers digest Indonesia), #I Care (Nulisbuku & Kimia Farma), Desa 1000 Cerita (Nulisbuku), Kisah Ramadhan (Nulisbuku), Read to Share (Fimela), Entrepreneur Story (Nulisbuku & Es Teler 77), Bye-Bye Office (MIC Publishing), Selalu Ada Kemudahan (Penerbit Ruang Kata), Sahabat Disabilitas (MKAA), Kisah Koin Kedua (Cerdas Keuangan), dan Ayah (Penerbit Harfeey). \r\n\r\nSenang sekali berkorespondensi lewat nikentiara@gmail.com atau Facebook Niken Tf Alimah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

April Festival Part 2: Berbagi di Panti bersama Ustadz Fauzil Adhim

25 April 2013   06:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah… Alhamdulillah ‘ala kulli hal. Segala puji bagi Allah atas semua yang telah terjadi. Rasanya tak habis-habisnya syukur terpanjatkan begitu kaki sudah bisa selonjoran di rumah selepas acara “Berbagi di Panti” pada Ahad, 14 April 2013. Rasa syukur bahwa setelah pejuangan panjang itu (baca: April Festival: Cerita di Balik Layar),  semuanya berakhir begitu indah. Bagaimana  tidak? Jam tujuh pagi, mbak Widi -- yang kami plotkan bertindak sebagai MCacara tersebut --  datang ke rumah saya dan memohon maaf tidak dapat hadir karena putranya – Hanif (4 tahun) – sakit. Switch to plan B. Jam delapan pagi, Bu Septi – yang kami plotkan memberikan sambutan atas nama Institut Ibu Profesional – mengirim kabar dan memohon maaf karena belum sehat benar setelah sejak Kamis sebelumnya sakit. Switch to plan C. Matur nuwun mbak Epri atas kesediaannya menjadi salah satu solusi pada plan C. Jam sembilan kurang lima belas, Mbak Dian Pamungkas --  yang kami minta bantuannya untuk menjadi tim pengantar jemput Ustadz Fauzil Adhim – mengirim kabar via sms bahwa rombongan sudah sampai, padahal para undangan (adik-adik panti asuhan, pengurus panti, dan undangan lain) baru muncul satu dua orangsaja. Switch to plan D. Matur nuwun buat teman-teman sukarelawan IIP Salatiga yang sekali lagi menunjukkan kekompakan yang keren banget.

Jam sepuluh tepat, Ustaz Fauzil sudah selesai memberikan materi saresehan bertema “Kekuatan Cita-Cita” dan tak lama lagi pasti sampai di penghujung acara, padahal catering untuk makan siang belum ada tanda-tanda kehadirannya. Wew, switch to plan E. Sekali lagi, teman-teman di IIP Salatiga luar biasa kompak dan keren dalam saling membantu mensukseskan acara ini. Banyak jempol buat teman-teman IIP Salatiga!!! *** Melihat senyum, tawa, dan binar-binar mata asih-adik di panti asuhan saat menerima doorprize, bingkisan, dan antusiasme ketika makan siang bersama sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri di acara ini. Saya sungguh bersyukur bahwa acara ini mendapat dukungan luar biasa dari teman-teman. Dukungan dari teman-teman di Institut Ibu Profesional Salatiga sangat luar biasa! Mbak Dian Farida Anies dan  Mbak Nunuk yang selalu all out sejak persiapan, Mbak Dewi, Mbak Wido, Mbak Novi, Mbak Mita, Mbak Ria dan Mbak Ula yang sedang hamil, Mbak Epri, dan Mbak Widi: benar-benar tim dream realizer yang HEBAT!
Gambar
Gambar
Yang mengejutkan adalah dukungan dari teman-teman di luar Institut Ibu Profesional, dari Solo, Jakarta, Bogor, dan Tangerang. Subhanallah.. Sungguh jika Allah telah member jalan, maka jalan yang Ia berikan adalah jalan yang terbaik. Semoga niat baik dan kerja keras semua pihak yang mendukung acara ini mendapatkan balasan kebaikan yang berlimpah yah. Alhamdulillah, donasi yang terkumpul untuk acara ini total berjumlah Rp. 3.595.000,- ditambah 21 mukena, 120 kotak snack, 100 porsi makan siang, 5 lusin pulpen, 5 lusin pensil, 58 buah paper bag, 80 buah coklat batang, dan 58 buah pensil hias. Dana yang terkumpul sebagian digunakan untuk pembelian bingkisan pembicara, isi bingkisan untuk adik-adik di panti, dan sisanya berupa dana diserahkan kepada pengurus panti untuk dapat digunakan sesuai kebutuhan panti asuhan. Semoga menjadi amal kebaikan bagi para donatur dan sukarelawan. Aamiin. *** Siapa tak kenal Ustadz Fauzil Adhim? Saat penulis banyak buku best seller tentang Islamic terparenting ini mulai memberikan materi tentang hakikat cita-cita seorang manusia dengan bahasa yang lugas, tegas, dan penuh semangat, hati terasa begitu bergetar. Cita-cita paling utama dari seorang muslim adalah mendapatkan ridha Allah yang Maha Menguasai segalanya. Saat kita menulis,menulislah dengan mengharap ridha Allah. Semoga buah dari tulisan kita memberi manfaat kepada banyak orang dan makin mendekatkan orang kepada keridhaan Allah. Saat kita belajar,belajarlah  dengan mengharap ridha Allah. Semoga ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu-ilmu yang akan member manfaat kepada kehidupan kita dan makin mendekatkan kita kepada keridhaan Allah. Dan banyak lagi. Apapun yang kita lakukan, teruslah meniatkannya untuk mendapat keridhaan Allah.
Gambar
Gambar
Itu adalah sepenggal untaian pencerahan yang beliau sampaikan pada acara tersebut. Sangat membangkitkan semangat untuk bergerak menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga. *** Pada event ini, kami mendapat tamu kejutan yang tak disangka, yaitu Mbak Lia dari Malang, Beliau ini sangat ingin belajar tentang kegiatan-kegiatan Institut Ibu Profesional dan rela menempuh perjalanan jauh dari Malang ke Salatiga (transit dulu di Solo) agar dapat menyelenggarakan pula Institut Ibu Profesional di Malang. Padahal beliau ini sudah berpengalaman handle Jarimatika di Malang lho. Jadilah kami saling bertukar pengalaman dan tips trik melakukan ini itu selama acara ramah tamah. After all, semoga sukses, Mbak Lia. Kami tunggu kabar baik terbarunya yaaa…

Daaan.. sampai jumpa di event Institut Ibu Profesional Salatiga lainnya yaaa.. Ma’as salaamaaa! (Good bye a la Hanif. Hehehe) Sumber: www.ibuprofesional.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun