Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Ketika Wartawan Sepuh, Ibu Pengajian dan Jemaat Gereja Lansia Belajar Literasi Digital...

6 September 2024   18:41 Diperbarui: 6 September 2024   18:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Surakarta sebagai mitra Program Tular Nalar dari Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) menyelenggarakan kelas Akademi Digital Lansia (ADL), Sabtu (31/8/2024) di Aula Monumen Pers Nasional, Solo. Kegiatan ini diikuti 109 warga lanjut usia (Lansia) dari berbagai komunitas.

Vitriana Dhessy Wulandari selaku Ketua Pelaksana  melaporkan lansia yang hadir antara lain dari Perkumpulan Organisasi Wanita (POW), Bina Lansia Sehat PMI, beberapa komunitas senam, ibu-ibu pengajian dan jemaat gereja. "Ada juga belasan wartawan sepuh dan pensiunan pegawai negeri," kata Dhessy.

Sementara itu Ketua IKWI Solo, Niken Satyawati, menyatakan acara ini dilaksanakan dengan tujuan membekali para lansia dengan literasi digital. Intinya mendorong lansia selalu berpikir kritis menghadapi ruang digital yang penuh konten negatif. Adapun penyampaian materi bukan dengan ceramah. "Jadi penyampaiannya dengan diskusi kelompok yang difasilitasi seorang fasilitator. Kami menerapkan pendekatan komunikasi antar personal. Metode penyampaian materi seperti ini lebih efektif untuk lansia karena mereka dilibatkan dalam diskusi."

Para lansia, menurut Niken, sangat antusias mengikuti acara ini. "Banyak yang ingin bergabung tetapi daya tampung terbatas. Semoga di lain waktu bisa ikut," ujarnya.

Sebanyak 109 orang peserta yang dibagi ke dalam 10 kelompok diajak berdiskusi tentang tiga tema utama. Tema-tema itu terkait modus-modus penipuan digital, kepemiluan terkait Pilkada serentak dan penginderaan hoaks. Sebanyak 10 fasilitator bertugas memfasilitasi diskusi kelompok yang menjadi sarana penyampaian materi. Para fasilitator adalah pekerja pers dan blogger.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo, Agus Sulistyo, yang turut hadir memberikan sambutan mengapresiasi kegiatan ADL. Agus pun mengingatkan peserta agar tidak Golput dalam Pilkada. "Saat ini tahapan Pilkada yaitu pendaftaran calon sudah dilakukan. Menu sudah disajikan. Tinggal mangga Bapak-Ibu pilih yang mana," tegasnya.

Acara berdurasi total sekitar 3 jam itu pun berlangsung seru dan hangat. Di sela-sela acara ada jeda berupa gerak bareng Senam Berbudi (Bersama Bugar Digital) pada awal kegiatan dan Senam Ponsel menjelang akhir acara. Peserta paling menjiwai dalam gerakan senam dari masing-masing mendapat doorprize. Adapun seluruh peserta mendapatkan bingkisan berupa bantal leher cantik berbordir "Tular Nalar".

Hampir seluruh peserta mengapresiasi positif kegiatan ADL yang digelar IKWI dan Tular Nalar Mafindo. Sebagian Lansia mencatat materi yang didapatnya hari itu. Tak sedikit yang mengusulkan acara kembali digelar untuk menampung mereka yang ingin bergabung namun kehabisan kuota peserta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun