Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Our Beloved Summer", Kisah Cinta Si Rangking Pertama dan Si Rangking Terakhir yang Menyentuh

12 Maret 2022   23:19 Diperbarui: 12 Maret 2022   23:29 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

"Our Beloved Summer",  adalah Drakor yang saya tonton akhir-akhir ini dan cukup berkesan bagi saya. Drama bergenre romantic ini mengisahkan jalinan cinta yang rumit antara dua sejoli. Yang cewek, Kook Yeon Su, adalah gadis rangking pertama di sekolah. Yang cowok, Choi Ung, rangking terakhir di sekolah yang sama. Walau demikian keduanya sama-sama suka ngendon di perpustakaan untuk membaca buku. Choi Ung unggul dari segi jumlah buku yang dipinjam.

Si rangking pertama dan si rangking terakhir ini dipertemukan dalam sebuah syuting tayangan dokumenter yang tayang pada sebuah channel online. "Witing tresna jalaran songko kulina". Kegiatan syuting mendekatkan dua hati. Mereka pun berpacaran. Tapi saat kuliah mereka putus.

Di kemudian hari, ternyata Choi Ung si cowok rangking terakhir lebih sukses dibanding Yeon Su, si cewek rangking pertama. Choi Ung menjadi seniman terkenal karena konsisten melukis objek gedung. Hidupnya lebih baik dibanding Yeon Su si rangking pertama yang berakhir menjadi karyawan biasa pada perusahaan jasa PR. Di bagian akhir dikisahkan Choi Ung memutuskan kuliah arsitektur di luar negeri.

Choi Ung dan Yeon Su dipertemukan kembali karena bos Yeon Su ingin mengontrak Choi Ung dalam proyek perusahaannya. Intensitas bertemu makin tinggi ketika kemudian produser dokumenter saat mereka SMA, ingin membuat tayangan lagi, yang mengisahkan kehidupan mereka 10 tahun kemudian. CLBK, cinta lama belum kelar, tak bisa dihindarkan namun rumit karena ada sejumlah faktor yang membuat keduanya tak bisa begitu saja bersatu.

Drakor ini ciamik dari sisi jalinan cerita, kekuatan dialog (sampai saya ulang-ulang) hingga akting pemeran-pemerannya. Tokoh utama utama si cewek rangking satu adalah Kim Da Mi (peraih Daesang Award untuk kategori pendatang baru melalui Itaewon Class). Da Mi begitu imut saat jadi gadis SMA. Tapi sangat elegan dan tampak dewasa saat dikisahkan 10 tahun kemudian. Choi Ung yang cenderung murung diperankan Choi Woo Shik, yang tengil banget saat memerankan anak si miskin di film "Parasite". Di drakor ini dia ganteng maksimal.

"Our Beloved Summer" drakor yang lucu sekaligus menyentuh. Jadi penonton bisa ngakak dan nangis di saat bersamaan. Drakor ini juga sarat moral of the story. Salah satunya adalah rangking saat sekolah, tak menentukan kesuksesan seseorang di masa depan. Walau rangking pertama, hidup Kook Yeon Su berat, tegang karena penuh target. Akhirnya dia menjadi pribadi yang keras dan ambisius.

Sedangkan Choi Ung ini walau rangking terakhir tapi dia anak yang bahagia. Dia punya apa yang dibutuhkan. Orangtua yang menyayangi, sahabat sejati yang selau berada di sisinya dan menguatkannya. Ini membuatnya menjadi pribadi yang santai, tanpa beban bahkan saking nyamannya sampai tidak punya keinginan apa-apa karena hidupnya sudah lengkap. Walau bukan berarti dia tidak punya trauma. Choi Ung punya trauma yang akhirnya berhasil diurai berkat ketulusan kasih orang-orang di sekitarnya.

Ada juga cerita tersendiri yang keren tentang Kim Ji Ung, sahabat Choi Ung yang ternyata sebenarnya juga menyukai cewek yang sama. Heheheee...

Satu yang saya sukai dari drakor ini dan banyak drakor lain, adalah tokoh perempuannya selalu digambarkan tangguh. Selain "Our Beloved Summer" sebenarnya saya juga ingin menceritakan tentang drakor berjudul "High Class" yang juga mengisahkan para perempuan tangguh. Tokoh-tokoh perempuan di drakor ini begitu independen. Mereka sanggup memutuskan jalan hidupnya sendiri tanpa harus tergantung pada variabel-variabel lain. Kapan-kapan saya tulis ahhh...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun