Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kota di Indonesia saat ini sedang disibukkan dengan kegiatan COKLIT (Pencocokan dan Penelitian) Data Pemilih. Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan awal pada Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Pilkada serentak akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Pencoklitan akan dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau yang lebih sering di sebut Pantarlih. Sebelum melakukan tugasnya mereka dilantik secara serentak pada tanggal 24 juni 2024. Pelantikan dilanjutkan dengan Bimtek (Bimbingan Teknis) sehingga sebelum mereka melakukan tugasnya sudah mengerti apa saja yang harus dilakukan.
Pantarlih merupakan ujung tombak keberhasilan pencoklitan. Mereka dibekali beberapa atribut yang wajib digunakan antara lain rompi, id card (tanda pengenal), topi dan map. Di dalam map berisi perlengkapan yang akan dipakai untuk melakukan coklit yaitu alat tulis, buku pantarlih, dan data manual pemilih sementara.
Pantarlih sudah diberi pembekalan dalam melakukan coklit. Setiap pantarlih harus meminta ijin kepada pemangku wilayah setempat dalam hal ini RT. Ketika bertamu mereka juga wajib menanyakan berkas pendukung yang harus disiapkan oleh warga antara lain KK dan KTP. Dari berkas tersebut akan diketahui jumlah pemilih yang ada di rumah tersebut. Hal ini juga bisa dipakai sebagai acuan jika ada data pemilih tambahan, misalnya adanya pemilih pemula.
Di wilayah-wilayah tertentu pantarlih harus berjuang untuk melakukan coklit. Dalam sesi Bimbingan Teknis yang diadakan setiap 7 hari sekali ada beberapa temuan yang membuat pantarlih mengatur strategi sehingga bisa melakukan tugasnya dengan baik. Misalnya perumahan yang warganya tidak tinggal di tempat, Pemilih sudah meninggal namun tidak memiliki akta kematian, pemilih pindah tanpa pemberitahuan atau sulitnya melakukan sinkronisasi antara coklit manual dengan e-coklit.
Di wilayah yang kondisi geografisnya mengharuskan mereka mendaki daerah pegunungan, atau menyeberangi suangi besar, bahkan berjalan kaki beberapa Km karena tidak adaanya sarana jalan. Kerja-kerja semacam ini dilakukan pantarlih agar data mereka dapat dimutakhirkan.
Temuan-temuan itu mengharuskan pantarlih berkoordinasi dengan PPS agar menemukan solusi terbaik sehingga pencoklitan dapat berjalan sesuai target. Apresiasi bagi para pantarlih, Â memang tidak semuanya sempurna dalam menjalankan tugas namun perjuangan mereka selama 1 bulan untuk memutakhirkan data pemilih perlu diacungi jempol.